TatarMedia.ID - Kasus dugaan merek beras oplosan kembali mencuat ke permukaan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan menyoroti integritas pasar komoditas pangan.
Menurut Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, beberapa merek beras oplosan ini ternyata sangat terkenal, di mana keempatnya dikelola oleh produsen besar di Indonesia.
Empat produsen merek beras oplosan yang saat ini tengah menjadi sorotan adalah Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan Japfa Group.
Masing-masing perusahaan ini memiliki portofolio merek beras yang luas, yang kini diselidiki atas dugaan pengoplosan.
Baca Juga: Profil Yunita Ababiel, Sang Legenda Dangdut yang Telah Berpulang
Daftar Merek Beras yang Diduga Dioplos:
Wilmar Group: Produsen raksasa ini memiliki beberapa merek yang diduga terlibat, antara lain Sania, Sovia, dan Fortune. Merek-merek ini dikenal luas di pasaran dan sering menjadi pilihan utama konsumen.
PT Food Station Tjipinang Jaya: Sebagai salah satu pemain kunci dalam distribusi beras di wilayah Jakarta, merek-merek di bawah naungan PT Food Station Tjipinang Jaya yang diduga dioplos meliputi FS Japonica, FS Setra Ramos, FS Beras Sego Pulen, FS Sentra Wangi, Alfamart Sentra Pulen, dan Indomaret Beras Pulen Wangi. Keterlibatan merek-merek supermarket besar ini tentu menambah kompleksitas permasalahan, mengingat jangkauannya yang luas.
Baca Juga: Berawal Dari Dunia Jurnalistik, Tina Talisa Kini Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga
PT Belitang Panen Raya: Perusahaan ini memproduksi merek beras Raja Ultima, Raja Platinum, RajaKita(untuk kualitas premium), dan RAJA (untuk kualitas ekonomis). Dugaan pengoplosan pada merek-merek ini menunjukkan bahwa praktik tidak sehat ini tidak pandang bulu, menargetkan baik segmen premium maupun ekonomis.
Japfa Group: Salah satu konglomerat agribisnis terbesar di Indonesia, Japfa Group, juga disebutkan dalam daftar ini dengan merek Ayana.
"Saya sampaikan, 212 kami sudah kirim merek yang tidak sesuai standar, mengurangi volume, mutunya tidak sesuai, kemudian tidak sesuai standar, kami sudah kirim ke Pak Kapolri langsung dan Pak Jaksa Agung langsung." ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Baca Juga: Siapa Lita Gading? Mengenal Psikolog Klinis yang Terlibat Kasus Laporan Ahmad Dhani
"Sekarang ini, pemeriksaan sudah berjalan. Pemeriksaan sekarang ini, tiga hari yang lalu. Mulai ada 10 perusahaan, yang terbesar itu sudah dipanggil oleh Reskrim Satgas Pangan," tuturnya.