TatarMedia.ID - Ozzy Osbourne, vokalis legendaris Black Sabbath, tutup usia pada Selasa (22/7/2025) di umur 76 tahun. Kabar duka tersebut pertama kali dikabarkan oleh keluarga.
"Dengan kesedihan yang tak terlukiskan, kami harus melaporkan bahwa Ozzy Osbourne tercinta telah meninggal dunia pagi ini. Beliau bersama keluarganya dan dikelilingi cinta," ujar mereka.
Ozzy Osbourne yang dikenal dengan julukan "Prince of Darkness," dilaporkan telah berjuang melawan berbagai masalah kesehatan selama beberapa tahun terakhir sebelum meninggal dunia.
Baca Juga: Siap Gelar Konser di Jakarta, Yuk Kenali Band Muse Sang Legenda Rock dari Inggris
Meskipun detail spesifik penyebab kematian Ozzy belum dijelaskan secara resmi oleh pihak keluarga, riwayat kesehatannya menunjukkan adanya perjuangan panjang melawan penyakit dan komplikasi yang dideritanya.
Salah satu kondisi kesehatan serius yang diidap Ozzy adalah penyakit Parkinson. Penyakit neurodegeneratif progresif ini memengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan tremor, kekakuan, kesulitan bergerak, dan masalah keseimbangan.
Perjuangan Ozzy dengan Parkinson telah menjadi bagian dari perjalanan kesehatannya, dalam beberapa tahun terakhir. Selain Parkinson, kondisi kesehatannya juga diperparah oleh komplikasi kesehatan lainnya.
Baca Juga: Mulai 1 Jutaan! Ini Daftar Harga Tiket Konser Mariah Carey, Terbatas untuk 8 Ribu Penonton!
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci apa saja komplikasi tersebut, hal ini mengindikasikan bahwa Ozzy menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang kompleks dan saling berkaitan.
Pada tahun 2019, Ozzy Osbourne juga mengalami cedera tulang belakang akibat kecelakaan. Cedera ini kemungkinan besar menambah daftar panjang masalah kesehatan yang harus dihadapinya, dan mungkin membutuhkan perawatan serta rehabilitasi yang intensif.
Baca Juga: Mengenal Robert Francis Prevost: Paus Pertama dari Amerika Serikat
Hingga saat ini, pihak keluarga Ozzy belum memberikan penjelasan spesifik mengenai penyebab kematiannya. Informasi yang tersedia hanya menyoroti perjuangan panjangnya melawan Parkinson, komplikasi kesehatan, dan cedera tulang belakang.