TatarMedia.ID - Dunia Pandora yang memukau dan penuh misteri siap kembali menyapa para penggemar film fiksi ilmiah, dengan kehadiran sekuel terbaru yaitu 'Avatar Fire and Ash'.
Film Avatar Fire and Ash yang telah lama dinantikan ini dipastikan akan membawa penonton ke dalam petualangan yang lebih panjang, emosional, dan mendalam dari dua film sebelumnya.
Film Avatar Fire and Ash dijadwalkan tayang di bioskop Amerika Serikat pada Jumat, 19 Desember 2025. Namun, kabar baik bagi para penggemar di Indonesia, kemungkinan besar film ini dapat disaksikan lebih awal, yakni pada Kamis, 18 Desember 2025.
Baca Juga: Film Terbaru Bioskop Pekan Ini: Siap-siap Terhibur dengan Pilihan Genre yang Beragam!
Antusiasme publik kian memuncak setelah trailer resmi film ini dirilis secara eksklusif sebelum penayangannya di bioskop, memberikan gambaran sekilas tentang intensitas dan visual yang ditawarkan.
Cuplikan singkat dari trailer telah menampilkan pertarungan udara yang epik, antara keluarga Jake Sully dan klan Ash People, hingga memberikan petunjuk tentang konflik utama yang akan dihadapi.
Cerita dalam 'Avatar: Fire and Ash' diawali dengan duka mendalam yang menyelimuti keluarga Jake Sully dan Neytiri menyusul kematian putra mereka, Neteyam.
Baca Juga: Legend of Zelda Diadaptasi Jadi Film, Ini Dia Aktor di Balik Link dan Zelda!
Kesedihan yang memilukan ini kemudian mengantar mereka ke dalam konflik baru yang tak terhindarkan melawan suku Na'vi yang agresif, yang dikenal sebagai Ash People.
Suku Ash People dipimpin oleh Varang, sebuah karakter baru yang berapi-api dan digambarkan akan memperluas semesta cerita di Pandora dengan dinamika yang belum pernah ada sebelumnya.
Tidak hanya itu, Kolonel Quaritch, antagonis yang kembali, juga akan hadir kembali, menjanjikan ketegangan yang lebih dalam dan berlapis dalam narasi.
Baca Juga: Siapa Milly Alcock? Profil Lengkap Pemeran Supergirl yang Debut di Film Superman 2025
Sutradara visioner di balik franchise 'Avatar', James Cameron, mengungkapkan bahwa 'Avatar: Fire and Ash' akan menjadi film yang lebih panjang dan lebih emosional dibandingkan dua film pendahulunya.
Ia mengklaim bahwa visual dalam film ini akan jauh lebih mendalam, dengan sentuhan konflik moral yang menjadi benang merah utama dalam cerita.