viral-terkini

Mengapa "Merah Putih: One For All" Menuai Banyak Protes? Ini Deretan Kejanggalannya Menurut Netizen

Senin, 11 Agustus 2025 | 16:22 WIB
Deretan Keanehan Merah Putih: One For All (puspita)

 

TatarMedia.ID - Film animasi "Merah Putih: One For All" telah menjadi sorotan publik bahkan sebelum penayangannya. Di balik ambisinya untuk menyajikan pesan persatuan dan nasionalisme, tontonan ini justru menuai kritik tajam yang menyoroti kualitas visualnya.

Film "Merah Putih: One For All" merupakan proyek perdana dari rumah produksi Perfiki Kreasindo, yang bernaung di bawah Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Film "Merah Putih: One For All" dipimpin oleh produser Toto Soegriwo, dengan Arry Ws sebagai asisten produser. Duet Endiarto dan Bintang Takari mengambil peran ganda sebagai sutradara sekaligus penulis cerita.

Baca Juga: Taman Film Bandung, Ruang Publik Kreatif di Bawah Jembatan Pasupati

Film ini dirancang untuk membangkitkan jiwa persatuan, persahabatan, dan semangat nasionalisme di Hari Kemerdekaan.Meskipun bertujuan mulia, film ini justru menjadi perbincangan hangat karena kualitas animasinya.

Sejak trailer resminya dirilis di YouTube, "Merah Putih: One For All" langsung dibanjiri kritik pedas dari netizen, kritikus film, hingga sineas ternama seperti Hanung Bramantyo.

Kritikan utama mengarah pada kualitas animasi yang dianggap tidak sebanding dengan biaya produksi yang mencapai Rp 6,7 miliar. Beberapa "keanehan" yang paling disoroti oleh netizen antara lain:

Baca Juga: Sukses Besar Film 28 Years Later, Raup Triliunan Hingga Sony Siapkan Sekuel Baru

Animasi Kaku dan Kurangnya Detail: Gerakan karakter dianggap kaku, tidak memiliki dimensi, serta kekurangan shadow dan lighting. Hal ini membuat animasi terlihat belum selesai diproses (rendered), dan jauh tertinggal dibandingkan standar animasi modern.

Aset yang Diduga Dibeli: Muncul dugaan bahwa rumah produksi menggunakan aset yang dibeli dari Daz3D, sebuah platform di Mumbai. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya tulisan dalam aksara Hindi di beberapa adegan, yang menunjukkan bahwa aset tersebut belum diedit secara sempurna.

Suara yang Tidak Sinkron: Netizen juga dibuat "geleng-geleng kepala" dengan adanya suara burung kakak tua yang justru terdengar seperti suara monyet, menambah daftar keanehan dalam film ini.

Baca Juga: Film Terbaru Bioskop Pekan Ini: Siap-siap Terhibur dengan Pilihan Genre yang Beragam!

Meskipun mendapat banyak kritikan, produser Toto Soegriwo menanggapi situasi ini dengan santai di media sosial, dengan menyatakan, "Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain."

Halaman:

Tags

Terkini

5 Cara Mengisi Natal dengan Kegiatan Positif dan Berbagi

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:10 WIB