TatarMedia.ID – Insiden penjarahan yang menimpa rumah politikus Eko Patrio dan Uya Kuya pada Sabtu, 30 Agustus 2025, telah menjadi sorotan utama di berbagai platform media sosial.
Kejadian penjarahan rumah Eko Patrio dan Uya Kuya ini memicu perdebatan sengit di kalangan netizen, yang menunjukkan beragam pandangan dan kekecewaan mereka.
Diketahui, rumah Eko Patrio di Jakarta Selatan dan rumah Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur mengalami kerusakan parah akibat penjarahan massa. Pagar rumah Uya Kuya didobrak dan bagian dalam rumah juga dirusak.
Tak hanya itu, Massa bahkan merekam foto-foto keluarga Uya Kuya, meskipun belum diketahui secara pasti barang apa saja yang berhasil diambil. Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan antara masyarakat dan pejabat publik.
Kejadian ini memicu gelombang komentar di media sosial. Banyak netizen yang mengecam tindakan anarkis tersebut, menganggapnya sebagai tindak kriminal yang tidak dapat dibenarkan.
Mereka berpendapat bahwa meskipun ada kekecewaan terhadap para pejabat, penjarahan bukanlah solusi dan justru mengaburkan tujuan perjuangan yang sebenarnya.
Baca Juga: Sri Sultan Turun Langsung ke Polda DIY, Tenangkan Massa Demo yang Memanas
Beberapa komentar yang beredar di media sosial menunjukkan keprihatinan mendalam. "Demo sudah mengarah ke arah yang salah dan anarkis," tulis seorang netizen.
"Walaupun mereka salah, ini sudah keterlaluan," tambah yang lain.
"Makanya perlakuan dijaga, semua ada batasannya kita rakyat juga punya batasan, dan kesabaran rakyat nya udah abis deh, sebenarnya rakyat indonesia itu baik-baik karena perlakuan pak eko yang menyakitkan jadi seperti ini, karena apalah rakyat punya mata hati dan kesabaran," kata @mys*****.
"Dari sini kita belajar, hati hati dalam berucap. Tapi ini menurut saya terlalu berlebihan," kata @and*****.
Baca Juga: Demo di Surabaya Memanas, Gas Air Mata Serang Jurnalis dan Puluhan Massa
"Jgan mnjarah teman2 ..kami yg jauh memikirkan nasib kalian kedepannya .pliss jga keselamatan kalian," pinta @hom*****.