TatarMedia.ID – Rumah Nafa Urbach, seorang anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, di Perumahan Kebayoran Essence, Bintaro, Tangerang Selatan, menjadi korban penjarahan dan pengrusakan oleh massa.
Peristiwa penjarahan kediaman Nafa Urbach ini terjadi pada dini hari Minggu, 31 Agustus 2025, dan menambah daftar panjang insiden serupa yang menimpa rumah para pejabat negara.
Meskipun Nafa Urbach dikabarkan telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik, kemarahan massa tampaknya tidak mereda. Menurut kesaksian warga setempat, puluhan orang datang secara bergelombang dengan mengendarai sepeda motor.
Massa tidak hanya menjarah barang-barang, tetapi juga merusak isi rumah. Televisi layar besar, barang elektronik, dan perabotan rumah tangga diangkut oleh para pelaku.
"Kondisi dalam rumah sudah acak-acakan ketika diperiksa,” ungkap Syarif, salah satu warga sekitar.
Selain itu, perabotan di dalam rumah dibiarkan berantakan, menunjukkan tingkat kemarahan yang tinggi dari para penyerbu. Aksi penjarahan ini dilakukan secara bergantian oleh rombongan massa yang datang silih berganti.
Peristiwa ini menjadi sorotan, karena menunjukkan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup untuk meredakan kemarahan publik yang telah memuncak.
Baca Juga: Pasca Demo: 3 Panduan untuk Evaluasi dan Tindak Lanjut
Seperti yang diketahui, kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di rumah-rumah pejabat lain seperti Sri Mulyani, Uya Kuya, Ahmad Sahroni, dan Eko Patrio.
Insiden-insiden ini menyoroti perlunya pemerintah dan para pejabat untuk lebih peka terhadap kondisi dan perasaan masyarakat, serta menanggapi kekecewaan publik dengan tindakan nyata, bukan hanya kata-kata.
Pihak berwajib masih terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku dan motif di balik penjarahan ini.
Baca Juga: Fantastis! Kekayaan Ahmad Sahroni, Politisi yang Dicopot Usai Sebut ‘Orang Tolol’ dalam DPR
Peristiwa ini juga menjadi pengingat penting bagi para wakil rakyat untuk menjaga integritas dan moralitas, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar demi kepentingan rakyat.