TatarMedia.ID - Bullying masih menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan. Tindakan intimidasi, ejekan, atau pengucilan di lingkungan sekolah dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan perkembangan sosial siswa.
Banyak kasus menunjukkan bahwa korban bullying sering kehilangan kepercayaan diri, merasa takut datang ke sekolah, bahkan mengalami gangguan psikologis jangka panjang.
Oleh karena itu, menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman anti bullying menjadi tanggung jawab bersama, terutama bagi guru sebagai pendidik sekaligus pembimbing karakter siswa.
Baca Juga: 6 Tips dan Trik Melaporkan Bullying dengan Aman agar Didengar dan Ditindaklanjuti
Artikel ini akan membahas lima cara efektif bagi guru untuk menciptakan lingkungan sekolah anti-bullying, agar setiap siswa dapat tumbuh dan belajar tanpa rasa takut atau tekanan dari teman sebaya.
1. Membangun Hubungan Positif dengan Siswa
Langkah pertama dalam mencegah perundungan adalah membangun hubungan yang hangat dan saling menghormati antara guru dan siswa. Ketika siswa merasa dihargai dan didengarkan, mereka lebih terbuka untuk berbagi masalah yang dihadapi.
Guru bisa melakukannya dengan menyapa siswa setiap pagi, menanyakan kabar mereka, dan menunjukkan empati saat mereka menghadapi kesulitan. Hubungan yang baik akan membuat siswa lebih percaya untuk melapor jika terjadi tindakan bullying.
2. Menanamkan Nilai Empati dan Toleransi di Kelas
Baca Juga: Stop Bullying atau Perundungan! Kenali Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Guru bisa menggunakan kegiatan belajar untuk menanamkan nilai-nilai moral seperti empati, toleransi, dan saling menghargai perbedaan.
Misalnya, melalui diskusi, permainan peran, atau cerita inspiratif tentang pentingnya menghormati sesama. Dengan cara ini, siswa tidak hanya memahami bahwa bullying itu salah, tetapi juga belajar untuk peduli terhadap orang lain.
3. Membuat Aturan Kelas yang Jelas dan Disepakati Bersama
Setiap kelas sebaiknya memiliki aturan yang tegas mengenai perilaku menghormati sesama, dan larangan terhadap tindakan bullying.
Yang lebih penting, aturan tersebut dibuat bersama siswa agar mereka merasa memiliki tanggung jawab dalam menegakkannya. Guru dapat menempelkan peraturan tersebut di dinding kelas dan mengingatkan siswa secara berkala.
Baca Juga: Tragedi Timothy Anugerah Saputra di Kampus Udayana dan Dampak Sosialnya
4. Tanggap dan Tegas terhadap Kasus Bullying
Guru harus tanggap jika ada tanda-tanda perundungan, baik verbal, fisik, maupun cyberbullying. Jangan menganggap sepele tindakan mengejek atau mengucilkan teman.