TatarMedia.ID - Setelah pencarian yang panjang dan penuh tantangan selama 13 tahun, akhirnya spesies bunga langka Rafflesia hasseltii berhasil ditemukan di pedalaman Sumatera.
Tim ekspedisi yang terdiri dari peneliti lokal dan ilmuwan internasional, termasuk dari Oxford University Botanic Garden and Arboretum, mendaki hutan hujan yang sulit dijangkau, bahkan melalui wilayah yang dihuni harimau, demi menemukan Rafflesia hasseltii.
Salah satu tokoh penting dalam ekspedisi Rafflesia hasseltii ini adalah Septian “Deki” Andriki, seorang pemandu konservasi.
Baca Juga: 5 Tanaman Herbal untuk Kecantikan, Rahasia Alami Kulit dan Rambut Sehat
Ketika akhirnya melihat bunga itu mekar, ia tak kuasa menahan emosinya: tangisnya pecah, ia terduduk lemas sambil mengucap “Allahuakbar”, menandai betapa dalam harapan dan perjuangan yang telah ia jalin selama lebih dari satu dekade.
Lokasi penemuan Rafflesia ini berada di Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat. Bunga yang ditemukan memiliki karakteristik khas: tenda bunga berwarna merah darah dengan bercak putih yang melingkari kelopaknya.
Pada momen itu, ukuran bunga tercatat panjang dan lebarnya mencapai sekitar 21 cm, padahal ketika mekar sempurna, bunga jenis ini bisa mencapai ukuran hingga 72 cm.
Baca Juga: Takokak Tanaman yang Miliki Manfaat Banyak untuk Kesehatan, Sempat Dianggap Gulma
Rafflesia hasseltii sendiri memiliki sifat parasitik: ia tidak bisa hidup sendiri, melainkan bergantung pada tumbuhan inang tertentu dari genus Tetrastigma.
Keunikan biologis ini membuat populasinya sangat rentan terhadap kerusakan habitat karena tergantung sepenuhnya pada ekosistem hutan yang sehat. Selain momen haru penemuan, aspek lain dari ekosistem Rafflesia ini turut menarik perhatian.
Menurut laporan, hewan-hewan liar seperti babi hutan, rusa, tupai, dan semut ternyata berperan penting sebagai “pelindung alami” bagi keberlangsungan spesies Rafflesia hasseltii.
Baca Juga: Taman Bunga Nusantara, Pesona Hamparan Warna-warni di Cianjur
Mereka ikut menjaga siklus hidup bunga tersebut, termasuk dalam proses persebaran biji dan penyerbukan, karena sebagian spesies Rafflesia bergantung pada hewan untuk penyerbukannya.