"Kami ingin bantuan pemerintah membuat fasilitas, penataan area lingkungan yang sering dimanfaatkan sebagai lapangan seni ketangkasan domba adu," pintanya.
Output lain dari event ini paguyuban bersama HPDKI di seluruh wilayah bisa meningkatkan perekonomian selain silaturahmi sekaligus mencari nafkah dengan jual beli domba.
Baca Juga: Kronologi Kejadian dan Pengakuan Saipul Jamil Soal Penangkapannya oleh Anggota Polsek Tambora
Meski manajemen kepanitiaan telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 32 juta dengan hasil pendapatan dari pendaftaran hanya Rp 15 juta hal tersebut tidak menyurutkan semangat bagi Asep Jumbo untuk tetap melaksanakan semi kontes ketangkasan adu domba.
"Selama kami melaksanakan event ke lima di sini tidak ada bantuan dari Pemerintah daerah," tutur Guru Cabang Sapu Jagat Cisero, Deni Anwari.(*)
Artikel Terkait
Museum Ki Pahare, Pusat Pelestarian Seni Budaya Sunda Dibuka Gratis
Pemerintah Buka Rekruitmen Ratusan Ribu CPNS 2024 dan 2,3 Juta CASN 2024
Kronologi Kejadian dan Pengakuan Saipul Jamil Soal Penangkapannya oleh Anggota Polsek Tambora
Ternyata! Seminggu Ini Pemerintah Lakukan Rekayasa Cuaca
Miris! Urus Cerai di Sukabumi Bayar 10 Juta, Kepala KUA Cidadap Akui Terima Uang 6 Juta