TatarMedia.ID - Pemerintah Indonesia melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
TMC ini dilakukan BNPB bersama lintas Kementerian/Lembaga (K/L) melibatkan BMKG, BRIN, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri dan sektor lain, sebagai bentuk upaya mitigasi dan antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah di awal tahun 2024.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, menyatakan langkah ini dilakukan berdasarkan hasil keputusan rapat koordinasi yang telah dilaksanakan pada 21 Desember 2023 lalu.
Baca Juga: 2 Gunung Api di Nusa Tenggara Timur Erupsi Berbarengan
Lanjut Muhari dalam keterangan persnya, rapat koordinasi lintas K/L pada 21 Desember tersebut, BMKG berikan informasi prakiraan cuaca awal tahun 2024 yang berpotensi mengalami curah hujan sedang hingga sangat tinggi di sebagian wilayah Jawa dan wilayah lain di Indonesia. Atas dasar itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengirimkan surat rekomendasi kepada Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dan seluruh kepala daerah se-pulau Jawa untuk segera melakukan antisipasi dan mitigasi bencana.
"Atas dasar itulah saat ini BNPB melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat membentuk tim dalam melaksanakan TMC," ungkap Muhari seperti dikutip TatarMedia.ID, Minggu (07/01).
Pada pelaksanaan TMC tim BNPB, BMKG, BRIN, Kemenhub dan TNI AU selanjutnya membentuk Posko Utama di Base Ops Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.
Baca Juga: Banjir Terjang Kabupaten Kapuas Hulu Kalbar 350 Rumah Terdampak
Bandara seluas 170 hektar itu dipilih mengingat lokasinya cukup strategis untuk menjangkau wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Selain itu, frekuensi penerbangan di bandara Pondok Cabe juga tidak terlalu padat sehingga dipastikan tidak mengganggu lalu lintas udara," jelas Muhari.
Operasi TMC hari pertama dilakukan pada Rabu (03/01) dengan dukungan pesawat Cessna 208 Caravan BNPB bernomor lambung PK-SNS yang dioperasikan PT. Smart Cakrawala Aviation.
Baca Juga: Kronologi Kejadian dan Pengakuan Saipul Jamil Soal Penangkapannya oleh Anggota Polsek Tambora
"Operasi TMC di hari pertama itu dilakukan sebanyak satu kali sortie selama 2 jam 18 menit dengan menaburkan Natrium Clorida (NaCl) atau garam dapur di atas langit wilayah Kabupaten Bandung bagian barat dan Kabupaten Sukabumi bagian utara. Penyemaian ini dilakukan di atas ketinggian 11.000 kaki dengan menghabiskan bahan semai NaCl sebanyak 1 ton," beber Muhari.
Operasi TMC selanjutnya dilakukan pada Kamis (4/1) dengan 2 kali sortie. Pertama menyisir wilayah Selat Sunda, Laut Jawa hingga atas langit Kepulauan Seribu. Sementara sortie kedua menyasar wilayah Selat Sunda, Banten bagian barat daya hingga utara dan wilayah selatan Kabupaten Pandeglang.
Artikel Terkait
Penyebab Cuaca Panas Seminggu Terakhir Hingga 4 Hari Kedepan
Potensi Cuaca Ekstrem Natal dan Tahun Baru BMKG Siapkan Radar
Hujan Abu Tipis Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Maluku Utara
Pembangunan Bak Penampungan Limbah dan Kolam Resapan Air Hujan PT KINO Cikembar Sukabumi
Kronologi Kejadian dan Pengakuan Saipul Jamil Soal Penangkapannya oleh Anggota Polsek Tambora