TatarMedia.ID - Pasca Banjir bandang menerjang dua Desa di Lereng Gunung Merbabu, Jumat (24/11) lalu, tim gabungan hingga saat ini masih berupaya melakukan pembersihan di lokasi dan memperbaiki akses jalan.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan puncak Gunung Merbabu dalam durasi yang cukup lama, sedangkan wilayah yang terdampak meliputi Desa Tajuk dan Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan laporan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Meski demikian, banjir yang membawa material lumpur, bebatuan besar serta potongan batang dan ranting pohon ini menyebabkan kerugian materil berupa satu motor warga hanyut, saluran air di empat Dusun, Desa Tajuk rusak, dan tiga akses jalan penghubung antar Desa terputus.
Baca Juga: Ekshumasi dan Autopsi Digelar Pada Korban Meninggal Kasus Ledakan Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan dalam keterangan resmi yang disampaikan pada program Teropong Bencana BNPB, dikutip TatarMedia, Kamis (30/11) menjelaskan perihal upaya BPBD.
"Bahwa tim gabungan hingga saat ini masih berupaya melakukan pembersihan di lokasi dan memperbaiki akses jalan dibantu lintas stakeholder maupun warga setempat," papar Alexander.
"Kerugian material yang ditimbulkan atas peristiwa itu mencapai kisaran 800 juta rupiah. Angka itu dihimpun sementara oleh tim di lapangan berdasarkan pengamatan secara langsung maupun berkoordinasi dengan lintas stakeholder terkait," terang Alexander Gunawan.
Baca Juga: Kecelakaan Avanza Masuk Jurang di Subang Terungkap, Ada Pasangan Pengantin Baru
Lanjut Gunawan, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi merata di Kawasan Gunung Merbabu sebenarnya bukan menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang.
"Banjir bandang itu juga dipicu oleh faktor lain seperti hilangnya vegetasi lereng Gunung Merbabu akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada bulan Oktober 2023 di wilayah Kecamatan Getasan," tegas Gunawan.
Menurut Gunawan, hasil asesmen BPBD Kabupaten Semarang dan pihak Perhutani, vegetasi berupa pepohonan heterogen hingga semak belukar seluas hampir 500 hektar itu hangus dilalap Si Jago Merah.
"Hilangnya vegetasi itu kemudian membuat kawasan lereng Gunung Merbabu kehilangan kemampuan untuk menyerap air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, saat hujan turun airnya mengalir bebas tanpa terserap dengan baik menuju ke wilayah permukiman penduduk yang berada di kaki gunung," lanjut Alexander Gunawan.
Artikel Terkait
Gempa Beruntun Episenter Cianjur Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Mobil Pengangkut Gas Elpiji 3 Kg Masuk Jurang di Ruas Jalan Palabuhanratu Cikidang
Aksi Demo Buruh Sukabumi dan Cianjur Rencana Bergerak ke Gedung Sate Bandung, Jalan Nasional Tersendat
Antisipasi Aksi Demo Serikat Buruh, Ini yang DIlakukan Polres Sukabumi
KNKT Investigasi Lokasi Ledakan Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi, Bahaya Tekanan Tinggi dan Radius Ledakan
Inilah Hasil Investigasi KNKT di Lokasi Ledakan Truk Pengangkut Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi
UMK 2024 Naik Tidak Sesuai Harapan Buruh Ancam Demo Lumpuhkan Bandung
Toyota Avanza Masuk Jurang 3 Korban Tewas di Subang
Puslabfor Bareskrim Polri Didatangkan untuk Selidiki Truk Muatan Tabung Gas CNG yang Meledak di Cibadak
Kecelakaan Avanza Masuk Jurang di Subang Terungkap, Ada Pasangan Pengantin Baru