Gunung Ili Lewotolok di NTT Kembali Erupsi Semburkan Abu Vulkanik

TatarMedia.ID - Gunung Api Ili Lewotolok yang terletak di Lembata, Nusa Tenggara Timur erupsi hari ini, Senin (01/01/2024).

Gunung yang memiliki ketinggian 1423 mdpl ini menyemburkan abu vulkanik sekitar pukul 05.23 WITA tadi pagi.

Petugas Pos Pantau Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, menyatakan tinggi kolom letusan teramati kurang kebih 300 meter di atas puncak.

Baca Juga: Tingginya Kejadian Gempabumi di Jawa Barat 1155 Kali 7 Diantaranya Merusak

"Tinggi kolom letusan teramati  kurang lebih 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 1723 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat laut," ungkap Stanislaus dalam keteranganya, Senin (01/01).

Lanjut Dia, erupsi ini ter

Baca Juga: Gempa Berskala 7,4 Picu Tsunami di Jepang, Apakah Ada Dampak Pada Wilayah Indonesia Ini Penjelasannya

Tekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.2 mm dan durasi 53 detik.Terpisah menurut data KESDM, Badan Geologi, PVMBG, sepakat saat ini Gunung Ili Lewotolok ditetapkan berada pada status level II (Waspada).

PVMBG rekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Untuk masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah Gunung Ili Lewotolok.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Pagi Ini Waspada Aliran Lahar dan Awan Panas

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iain yang disebabkan abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.(*)