Sortir dan Lipat Surat Suara di Sukabumi Tidak Selesai Sesuai Target Ternyata Ini Penyebabnya

TatarMedia.ID - Sortir dan Lipat (Sorlip) Surat Suara Pemilu 2024 masih terus berlangsung di Gedung Logistik KPU Jalan Raya Cimahpar Kecamatan Sukaraja, Rabu (10/01/2024).

Proses sortir dan lipat surat suara telah dilaksanakan selama 5 hari, harusnya hari ini menjadi hari terakhir proses Sorlip sesuai target.

"Penyortiran dan pelipatan surat suara sebelumnya ditargetkan selesai 5 hari dengan jumlah surat suara sebanyak 2.041.034 lembar per jenis surat suara. 5 hari itu terhitung dari tanggal 5 sampai tanggal 10 Januari 2024,  yaitu hari ini," ungkap Kasmin Belle, Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, kepada TatarMedia.ID di gedung KPU Jalan Siliwangi Nomor  92, Cibadak, Rabu (10/01).

Baca Juga: Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu 2024 Libatkan Ribuan Warga Sukabumi Segini Upahnya

Namun demikian, tahapan Sorlip tidak bisa diselesaikan sesuai target 5 hari kerja.

Dengan kondisi ini KPU Kabupaten Sukabumi memperpanjang waktu sortir dan lipat surat suara hingga 3 hari kedepan.

"Karena tidak mencapai target jadi kita putuskan untuk memperpanjang waktu 3 hari kedepan, dari tanggal 11 sampai tanggal 13 Januari 2024," jelas Kasmin Belle.

Baca Juga: 40 Ribu Kotak Suara Pemilu 2024 Sukabumi Sedang Dirakit di Sukaraja

Kasmin Belle menambahkan, sebetulnya tidak ada kendala dalam proses Sorlip ini.

"Semua berjalan lancar karena semua pekerja sudah melalui pelatihan dulu dari cara melipat sampai harus diterawang dulu untuk melihat surat suara tersebut di pastikan tidak rusak," jelas Dia.

Tentunya, sambung Kasmin Belle seluruh proses Sorlip surat suara di bawah pengawasan ketat tim keamanan Bawaslu sekaligus pantauan KPU.

Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Sukabumi Pelototi Logistik Pemilu 2024

"Jadi setiap pekerja itu yang mau buang air kecil saja ketika mau pergi dan mau masuk lagi kita periksa, kita geledah untuk memastikan bahwa si pekerja itu steril," tukasnya.

"Adapun kenapa tidak mencapai target waktu yang ditentukan 5 hari mungkin karena para pekerja belum terbiasa masih meraba-raba," sambung Dia.