Mitigasi Bencana Galodo Gunung Marapi Susulan

TatarMedia.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaksanakan survei titik rawan Galodo di sekitar kawasan Gunung Marapi, Sumatra Barat.

Guna efektifitas penanganan darurat dan langkah mitigasi, survei dilakukan melalui udara dengan helikopter.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut survei udara ini dilaksanakan selama dua hari 23 dan 24 Mei 2024 kemarin.

Baca Juga: Kawah Nirwana Gunung Suoh di TNBBS Lampung Erupsi Ini Rekomendasinya

Survei hari pertama menyisir wilayah hulu Batang Bengkawas, Batang Malana, Batang Kadurang hingga Batang Siritrit di lereng Gunung Marapi dan Singgalang, Kecamatan Tanah Datar.

"Tim observasi udara belum bisa mencapai puncak Marapi untuk melihat titik di ketinggian 2.800 mdpl karena cuaca kurang mendukung," jelas Muhari, Sabtu (25/05).

Pada hari kedua pemantauan di lakukan untuk menyisir sumber alur terjadinya Galodo mulai dari hulu hingga hilir lokasi terdampak.

Baca Juga: Gempa Terkini Guncang Cianjur Akibat Aktivitas Sesar Cugenang

"Sasaran pemantauan antara lain Batang Katik, Batang Kepala Koto di wilayah Gunung Marapi dan satu titik di wilayah Gunung Singgalang yaitu Batang Galodo,"  sambung Muhari.

Peninjauan udara wilayah terdampak Galodo

Survei udara merupakan langkah lanjutan BNPB dalam melaksanakan 4 langkah  penanganan bencana banjir lahar dingin (Galodo), antara lain peledakan batu-batu besar (demolish) material Gunung Marapi, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan Sabo Dam, dan penguatan Early Warning System.

BNPB merencanakan demolish atau peledakan batuan material Gunung Marapi akan dilakukan dalam waktu dekat mengingat batuan besar dengan diameter lebih dari 2 meter dan berat ratusan kilogram berserakan di jalan.

Baca Juga: Pemerintah Bangun 56 Sabo Dam di Sumatera Barat Antisipasi Banjir Lahar Dingin

Demolish diperlukan mengingat jika terjadi hujan di wilayah hulu, material batuan ini tidak menyumbat aliran air.