TatarMedia.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terjunkan tim drone untuk melakukan pemetaan area terdampak Galodo di Sumatra Barat.
Pemetaan juga dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana susulan banjir lahar dingin (Galodo) yang mungkin terjadi.
Tim drone terdiri dari dua personil Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, dibantu satu Pilot drone dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan satu Pilot dari Sky Volunteer.
Baca Juga: Mitigasi Bencana Galodo Gunung Marapi Susulan
Dalam pemetaan ini diturunkan tiga pesawat tanpa awak (drone) jenis Tetracopter Autel Evo II (Pesawat tanpa awak dengan empat baling-baling).
"Dalam pemetaan kali ini tim bergerak menuju lereng Gunung Marapi di sisi Kabupaten Tanah Datar dengan titik fokus wilayah Sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung. Aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi di tiga wilayah ini disinyalir terdapat material batuan yang mengganjal dan berpotensi menghambat aliran air," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (27/05/2024).
Sebelumnya BNPB besama unsur terkait Tanah Datar telah melakukan pemantauan udara dengan helikopter namun tidak mencapai hasil maksimal akibat kendala cuaca.
Baca Juga: Mitigasi Galodo Gunung Marapi Susulan BNPB dan BMKG Usulkan Pembuatan Sabo Dam
Area pemetaan yang dilakukan menggunakan drone ini secara umum mengacu pada wilayah kerja yang telah disiapkan berdasarkan hasil analisis dan laporan area terdampak yang dapat dicek melalui portal inaRisk (https://inarisk.bnpb.go.id/tanggapdarurat_sumbar).
"Pada operasi drone kali ini tim berhasil menerbangkan pesawat nirawak berwarna oranye hingga ketinggian 200 meter yang mencakup area seluas 40 hektar," ungkap Muhari.
"Hasil pemantauan visual yang didapatkan kali ini antara lain belum ditemukannya batu besar yang berpotensi menjadi blocking aliran air pada alur sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung," sambung Dia.
Baca Juga: Kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan: Bukan Saya, Ini Fitnah, Saya Rela Mati
Tindak lanjut hasil pemetaan drone ini selanjutnya akan menjadi acuan untuk pelaksanaan upaya penanganan darurat sesuai empat kesepakatan langkah lanjutan penanganan banjir lahar hujan di Sumatra Barat yaitu normalisasi aliran sungai, pemasangan Early Warning Sistem (EWS), Demolish, dan pembangunan Sabo Dam.(*)
Artikel Terkait
Kondisi Terkini Dampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Gunung Marapi Erupsi Dibarengi Suara Dentuman dan Gemuruh
Mitigasi Galodo Gunung Marapi Susulan BNPB dan BMKG Usulkan Pembuatan Sabo Dam
Mitigasi Bencana Galodo Gunung Marapi Susulan
Konsep Early Warning Sistem Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi