Update Kerusakan Rumah Warga Dampak Gempabumi Kuningan Jawa Barat

TatarMedia.ID - Gempabumi dangkal berkekuatan M4,1 guncang Kabupaten Kuningan berdampak kerusakan rumah warga dan fasilitas umum.

Dilansir dari laman BMKG, episenter Gempabumi darat di kedalaman 5 km ini berada pada koordinat 6.98 Lintang Selatan dan 108.5 Bujur Timur, sekitar satu kilometer arah Tenggara Kabupaten Kuningan.

Gempabumi yang terjadi pada Kamis (25/07) pukul 17.36 WIB sore kemarin berdampak kerusakan di tiga Kecamatan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Rangkaian Gempabumi Kuningan Akibat Sesar Ciremai

"Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, dua desa dan dua kelurahan di tiga Kecamatan, Kabupaten Kuningan terdampak gempa," ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, dalam keterangan resminya, Jumat (26/07/2024).

Lanjut Muhari, lokasi terdampak bencana meliputi Kelurahan Ciporang dan Kelurahan Purwawiangun di wilayah Kecamatan Kuningan, Desa Kertawirama di Kecamatan Nusaherang, dan Desa Jagara di Kecamatan Darma.

"Gempabumi dirasakan cukup kuat selama 3 - 5 detik, warga sempat panik dan langsung keluar rumah," tutur Muhari.

Baca Juga: Gempa Terkini Kembali Guncang Kuningan

Hasil asesmen sementara, sembilan unit rumah, dan satu fasilitas ibadah mengalami kerusakan ringan.

Meski berdampak kerusakan, Muhari memastikan tidak ada korban luka maupun korban jiwa yang timbul akibat Gempa.

"Dilaporkan kondisi saat ini kondusif, berdasarkan hasil koordinasi PVMBG dan BMKG, Gempa ini tidak berpengaruh dan mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Ceremai," beber Muhari.

Baca Juga: Kuningan Kembali Diguncang Gempabumi Tektonik Dangkal

Menurut Muhari, sampai saat ini penyebab gempa merusak ini belum bsa dijustifikasi sehingga perlu penelitian lebih lanjut.

"BPBD Kabupaten Kuningan melakukan koordinasi dan monitoring dan terus melaporkan perkembangan pasca gempa serta menghimbau warga agar tetap tenang, siaga dan waspada serta tidak termakan pada isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.(*)