Sistem Peringatan Dini Bencana Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur

Photo Author
- Sabtu, 25 Januari 2025 | 11:25 WIB
Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur
Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur

TatarMedia.ID - Upaya mitigasi bencana di Lumajang terus ditingkatkan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Pemerintah Swiss dan BNPB untuk menyempurnakan Sistem Peringatan Dini Bencana (SPDB) untuk menghadapi ancaman lahar dingin Gunung Semeru.

Pemerintah Daerah Lumajang bekerjasama dengan BNPB dan Pemerintah Swiss melaksanakan rangkaian kegiatan penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana (SPDB) untuk menghadapi potensi bahaya banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Seperti diketahui, Semeru merupakan gunung api aktif yang berpotensi menyebabkan bahaya sekunder di sejumlah wilayah Lumajang.

Baca Juga: Bencana Banjir Susulan Grobogan: Jalur Rel Kereta Api Gubug - Karangjati Kembali Amblas

Beberapa kegiatan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) yaitu lokakarya, diskusi kelompok terpusat dan survei lokasi merupakan penguatan sistem peringatan dini banjir lahar yang dilaksanakan mulai tanggal 20 hingga 24 Januari 2025.

Setiap musim hujan tiba, warga yang berada di lereng dan sungai yang berhulu dari puncak gunung, berpotensi terpapar ancaman bahaya banjir lahar.

Dalam kegiatan lokakarya, Direktur Peringatan Dini BNPB Afrial Rosya menyampaikan, peringatan dini melibatkan semua instansi dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah.

Baca Juga: Sistem Baru Pendidikan Berubah, Zonasi PPDB dan Ujian Dihapus

Menurut Afrial Integrasi sistem yang ada harus dilakukan dan tidak bisa bekerja sendiri apalagi terkait dengan peringatan dini banjir lahar.

"Banjir lahar melibatkan kerja sama dari berbagai pihak seperti instansi pemantau ancaman bahaya, dinas terkait dan masyarakat sebagai penerima manfaat peringatan," ujar Afrial.

Constance Jaillet, Program Manager SDC menyampaikan, Swiss juga mempunyai pengalaman serupa terkait banjir lahar akibat runtuhan material (debris).

Baca Juga: Di Bawah Kaki Gunung Gede, Keindahan Potensi Wisata dan Pertanian Kecamatan Sukabumi

Hal senada diungkap Constance Jaillet, diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk merespons peringatan dini banjir lahar. Ia mengatakan, berbagi data dan peran para aktor dalam peringatan dini banjir sangat penting.

Menurut Constance, pemantauan banjir lahar perlu memberikan waktu lebih lama untuk persiapan evakuasi bukan mendadak dalam hitungan menit atau detik ketika debris sudah menjadi ancaman banjir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dian Syahputra Pasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X