Banjir Melanda 3 Kecamatan di Karawang Jawa Barat

TatarMedia.ID - Tidak hanya melanda Jabodetabek, tiga kecamatan di Kabupaten Karawang terendam banjir hingga ketinggian air dua meter.

Hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama mengguyur wilayah Karawang pada Selasa (4/3) sore kemarin menjadi pemicu banjir di tiga kecamatan.

Lokasi terdampak banjir diantaranya Kecamatan Teluk Jambe meliputi empat desa antara lain Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Wanakerta.

Baca Juga: Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Menekan Potensi Hujan dan Banjir di Jabodetabek

Kecamatan Karawang Barat, dua wilayah terdampak banjir yakni Desa Tanjungmekar dan Kelurahan Karawangkulo.

Sementara itu empat desa terdampak di Kecamatan Pangkalan meliputi Desa Mulangsar, Ciptasari, Tamanmekar, dan Tamansari.

"Tinggi muka air bervariasi di tiap wilayah terdampak antara 10 hingga 2 meter. Hari ini BPBD Kabupaten Karawang melaporkan genangan air berangsur surut," ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Rabu (05/03).

Baca Juga: Atasi Banjir Karawang, Dedi Mulyadi Siapkan 1.000 Rumah Panggung Setinggi 2,5 Meter

Kaji cepat sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat, sebanyak 3.659 KK atau 10.180 jiwa terdampak banjir.

"Untuk korban mengungsi sebanyak 375 orang di titik Desa Karangligar. Hingga pagi ini, tim gabungan masih melakukan evakuasi warga terdampak. BPBD Kabupaten Karawang juga mendirikan dapur umum  dan tenda pengungsian serta mendistribusikan logistik bagi warga,' jelas Muhari.

Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Esktrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, Serta Tanah Longsor di Wilayah Kabupaten Karawang Tahun 2024/2025 Nomor 100.3.3.2/Kep.489-Huk/2024 terhitung sejak tanggal 08 November 2024 s.d 31 Mei 2025.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Alih Fungsi Lahan Jadi Biang Kerok

Badan Nasional Penanggulangan Bencana imbau warga Kabupaten Karawang untuk mengikuti arahan dari otoritas setempat dan tidak lekas percaya pada informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.(*)