Operasi Pencarian dan Pertolongan di Longsor Gunung Kuda Cirebon Dihentikan

Photo Author
- Jumat, 6 Juni 2025 | 07:22 WIB
Operasi pencarian korban longsor tambang Gunung Kuda Cirebon
Operasi pencarian korban longsor tambang Gunung Kuda Cirebon

TatarMedia.ID - Operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban tanah longsor di lokasi tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat resmi dihentikan pada Kamis (05/06/2025) pukul 16.30 WIB.

Keputusan ini diambil setelah dilakukan asesmen lanjutan dan rapat koordinasi dengan berbagai pihak.

Sebelumnya pada pukul 06.30 waktu setempat, tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama engineer PT. Indocement, serta unsur teknis lainnya melakukan asesmen lokasi menggunakan UAV Thermal dan pemetaan risiko.

Baca Juga: Resep Oseng Cabai Gendot Khas Sunda: Pedas Nikmat Menggugah Selera

" Hasil pengukuran lebih lanjut menunjukkan adanya penurunan tanah sejauh 20 cm di atas Worksite B, yang menandakan kondisi tanah sangat tidak stabil dan membahayakan personel SAR," terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kamis (05/06). 

Berdasarkan hasil paparan teknis dan pertimbangan keselamatan, disepakati bahwa operasi pencarian dan pertolongan tidak dapat dilanjutkan karena situasi di lapangan sangat berisiko dan tidak memungkinkan dilakukan pencarian lanjutan. 

"Adapun rapat koordinasi ini dilaksanakan bersama Bupati Cirebon, jajaran Forkopimda, Basarnas, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, PT. Indocement, serta perwakilan keluarga korban," ujar Muhari. 

Baca Juga: Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Capai 600 Meter di Atas Puncak

Pada pukul 16.30 WIB, SAR Mission Coordinator (SMC) secara resmi mengusulkan penghentian operasi pencarian dan seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

"Total korban jiwa akibat longsor di tambang galian C Gunung Kuda Cirebon hingga Senin (5/6) sore sebanyak 31 orang dengan rincian enam orang selamat, 21 orang meninggal dunia dan empat orang belum terevakuasi," 

Menurut Muhari, penanganan peristiwa yang terjadi pada Jumat (30/5) ini melibatkan sebanyak 773 orang dari berbagai instansi dan organisasi, termasuk Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Dinkes, Tagana, SAR swasta, komunitas dan relawan setempat. 

Baca Juga: Gubernur Kang Dedi Mulyadi Larang Guru Beri PR di Jabar, Jam Masuk Sekolah Dimajukan ke 06.30 WIB

Selain personel, sejumlah peralatan dikerahkan seperti Rescue Truck, Rescue Car Compartment, 2 unit Rescue Double Cabin, 5 unit ekskavator, 2 unit wheel loader, Total Station, satu set peralatan komunikasi dan medis, Drone Thermal dan sembilan unit ambulans. Pencarian turut didukung dengan tiga ekor K-9 dari Polda Jawa Barat.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X