TatarMedia.ID - Telah terjadi peningkatan temperatur air danau kawah dan bau gas belerang di Gunung Kelimutu namun tidak ada perubahan kegempaan yang signifikan, Selasa (26/08/2025).
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengatakan, berdasarkan hasil pengukuran suhu dan pengamatan visual pada tanggal 26 Agustus 2025, di Gunung Kelimutu yang berada di Kabupaten Ende, NTT, menunjukkan peningkatan suhu yang signifikan dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya dari Kawah II (Tiwu Ko'ofai Nuwamuri) dari 25,3 Celcius pada tanggal 18 Agustus 2025 menjadi 34,2 Celcius.
"Sedangkan warna air danau tetap biru muda. Peningkatan suhu ini diikuti oleh bau belerang yang sangat menyengat dan kenampakan asap pada permukaan air danau Kawah II," ungkap M Wafid, Selasa (26/08).
Baca Juga: 4 Kegiatan Seru di Bukit Sampalan Asri, Cocok Dikunjungi Bareng Keluarga dan Pasangan!
Untuk diketahui Gunung Kelimutu memiliki 3 danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).
"Perubahan akivitas Gunung Kelimutu secara intensif terjadi di Kawah II. Meskipun, terjadi peningkatan suhu yang dikuti dengan bau solfatara yang menyengat, namun tidak ada perubahan kegempaan yang signifikan dari G. Kelimutu," jelas Wafid.
Gunung Kelimutu merupakan gunung api wisata dengan jumlah pengunjung cukup tinggi.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki laki di NTT Erupsi Letusan Mencapai 8000 Meter
Dengan mempertimbangkan semua data tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu dan para pengunjung diimbau untuk menggunakan masker karena bau belerang yang menyengat, dan tidak mendekati tepi kawah, terutama Kawah II untuk menghindari potensi terjadinya letusan freatik.
Pemerintah daerah dan BPBD diminta terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu di Kampung Kolorongo, Desa Waturaka, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
"Namun demikian Masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta mengikuti perkembangan informasi resmi melalui aplikasi MAGMA Indonesia," jelas Wafid.
Baca Juga: Gempa Karawang Terkini dan Sejarah Perkembangannya
Evaluasi tingkat aktivitas Gunung Kelimutu akan dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu, apabila terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang, waspada, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.(*)
Artikel Terkait
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Terkini Guncang Garut Rabu Sore 18 Juni
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Kembali Erupsi Tinggi Kolom Letusan 13000 Meter
Gunung Dempo di Lahat Sumsel Erupsi Pagi Ini
Puluhan Rumah di Karawang Rusak Dampak Gempa Tadi Malam
Gempa Karawang Terkini dan Sejarah Perkembangannya