Sejarah dan Ritual Diwali: Festival Cahaya yang Penuh Warna dan Makna

Photo Author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 12:16 WIB
Sejarah Diwali Beserta Kegiatannya (puspita )
Sejarah Diwali Beserta Kegiatannya (puspita )

TatarMedia.ID - Diwali, atau yang dikenal juga sebagai Deepavali, adalah festival cahaya yang dirayakan oleh umat Hindu, Jain, Sikh, dan sebagian umat Buddha di seluruh dunia.

Pada tahun 2025, perayaan Diwali jatuh pada malam Senin, 20 Oktober hingga Selasa, 21 Oktober. Festival ini menjadi simbol kemenangan cahaya atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, dan harapan atas kesulitan.

Asal-usul Diwali dapat ditelusuri lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Dalam tradisi Hindu, kegiatan ini dirayakan untuk memperingati berbagai peristiwa penting. Versi yang paling dikenal adalah kisah Pangeran Rama yang kembali ke kota Ayodhya setelah mengalahkan Raja Rahwana dan mengakhiri masa pengasingannya selama 14 tahun.

Baca Juga: Hari Raya Diwali 2025: Apakah 21 Oktober Jadi Libur Nasional?

Kembalinya Rama dan Sita disambut dengan menyalakan lampu-lampu untuk menerangi jalan mereka.

Selain itu, perayaan ini juga dikaitkan dengan kemenangan Dewa Krishna atas Raja Iblis Narakasura, yang menindas rakyatnya dan menculik 16.000 wanita. Kemenangan ini dirayakan dengan menyalakan lampu sebagai simbol pembersihan dosa dan kemenangan kebaikan.

Lima Hari Perayaan Diwali

1. Dhanteras: Hari pertama yang menandai awal perayaan, di mana umat Hindu membeli barang-barang baru sebagai simbol kemakmuran.

2. Kali Chaudas/Naraka Chaturdashi: Hari kedua yang memperingati kemenangan Dewa Krishna atas Narakasura.

Baca Juga: Cair Rp 900 Ribu! Ini Jalur dan Cara Cek Penerima BLT Kesra 2025

3. Lakshmi Puja: Hari ketiga, puncak perayaan, di mana umat memuja Dewi Lakshmi untuk memohon berkah kekayaan dan kemakmuran.

4. Govardhan Puja/Bali Pratipada/Annakut: Hari keempat yang memperingati peristiwa Dewa Krishna mengangkat Gunung Govardhan untuk melindungi umat dari hujan lebat.

5. Bhai Dooj/Bhai Tika/Bhai Bij: Hari kelima yang merayakan ikatan antara saudara laki-laki dan perempuan, di mana saudara perempuan mendoakan keselamatan saudara laki-laki.

Aktivitas dalam Perayaan

  • Menyalakan Diyas: Lampu tanah liat kecil yang dikenal sebagai diyas diterangi di rumah dan kuil untuk mengusir kegelapan dan membawa cahaya.

Baca Juga: Berapa Berat Kentongan Kopi Ingkar Janji Kulon Progo yang Timpa Bocah Hingga Tewas?

  • Pemasangan Rangoli: Desain warna-warni yang terbuat dari pasir, bunga, atau bubuk warna ditata di lantai sebagai sambutan bagi tamu dan sebagai simbol keberuntungan.
  • Puja dan Doa: Ritual keagamaan dilakukan untuk memuja dewa-dewi, terutama Dewi Lakshmi, untuk memohon berkah dan kemakmuran.
  • Berbagi Hadiah dan Makanan: Keluarga dan teman-teman saling memberikan hadiah dan makanan manis sebagai tanda kasih sayang dan kebersamaan.
  • Menyalakan Kembang Api: Kembang api dinyalakan untuk merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan dan untuk menambah keceriaan perayaan.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Singgung Soeharto Berjaya 32 Tahun Berkat Menjaga Inflasi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aldi K

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB
X