nasional

Gelombang Rosby Ekuator Diprakirakan Aktif di Jawa Barat, Waspada Cuaca Ekstrem

Senin, 20 November 2023 | 05:30 WIB
Gelombang Rosby Ekuator Diprakirakan Aktif di Jawa Barat, Waspada Cuaca Ekstrem (Foto Ilustrasi: Rudi Imelda)

TatarMedia.ID - Waspada terhadap potensi dampak cuaca esktrem di awal musim penghujan. Hujan  dengan intensitas ringan hingga lebat dalam skala lokal berdurasi singkat, angin kencang,  angin puting beliung hingga potensi hujan es.

Cuaca ekstrem berpotensi mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan dampak kerusakan lainnya.

Hal itu diungkap Kepala BMKG Stasiun Bandung, Dr. Teguh Rahayu, menurut Dia, pada daerah yang memiliki topografi curam/bergunung atau rawan longsor masyarakat diminta untuk tetap waspada.

Baca Juga: Ratusan Korban Banjir Samosir Berangsur Kembali ke Rumah

Kondisi cuaca terkini berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini tanggal  19  hingga 21 November 2023. Nilai SOI, IOD, dan Nino 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

"Saat ini MJO aktif pada kuadran 8 (Western Hem. and Africa), menunjukkan kondisi yang tidak signifikan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan kedepan," terang Teguh Rahayu, Minggu (19/12).

Lebih lanjut menurut Dia, aktivitas gelombang Rosby Ekuator diprakirakan aktif di wilayah Jawa Barat sehingga mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah ini.

Baca Juga: Sejumlah Bangunan Ambruk, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Bogor

"Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari pesisir barat Bengkulu hingga Jawa Barat bagian selatan, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi." jelas Teguh Rahayu.

Untuk wilayah Bandung Raya terdapat beberapa pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Bandung Raya, yakni  suhu muka laut (SST) relatif hangat di sekitar perairan Indonesia sehingga meningkatkan potensi suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah perairan Jawa Barat  bagian utara dan selatan,  kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembap yaitu 45 – 95 %; labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat.

"Analisis streamline menunjukkan wilayah Bandung Raya arah angin mulai variabel masih ada angin timuran dan angin baratan mulai terlihat aktif  memasuki wilayah Bandung Raya terutama diantara siang, sore dan malam hari,"  kata wanita yang akrab disapa Ayu.

Baca Juga: Indonesia Berjaya di Bulutangkis Japan! Gregoria Mariska Kalahkan Peraih Mendali Emas Olimpiade Tokyo 2020 di Kumamoto Masters Japan 2023

Saat ini Wilayah Bandung Raya berada pada awal musim hujan hal ini ditandai dengan pertumbuhan awan awan rendah yang dapat tumbuh menjadi awan awan konvektif signifikan yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dalam skala lokal dan durasi singkat.

Pada dasarian II November 2023 Wilayah Bandung Raya mulai memasuki musim hujan. Dan puncak musim hujan di wilayah Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024 dengan sifat hujan Normal (N) - Bawah Normal (BN).

"Maka dari itu Masyarakat dihimbau agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca esktrem yang biasa terjadi pada awal musim hujan seperti hujan  dengan intensitas ringan hingga lebat  dalam skala lokal berdurasi singkat, angin kencang,  angin puting beliung dan hujan es  yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya." Pungkasnya.(*)

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB