TatarMedia.ID - Dengan sebagian kaca etalase pecah dan Police line yang masih terpasang, Rumah Makan Padang 'Mega Ceria' tetap berjualan melayani konsumen.
Rumah makan paket 10 ribuan Mega Ceria ini menjadi saksi bisu saat tabung Gas CNG yang diangkut diatas truk meledak hingga merenggut 2 korban jiwa dan 7 korban luka di kawasan Lodaya Jalan Karangtengah, Cibadak, Sukabumi, pada Senin (27/11) lalu.
Sepekan lebih insiden maut itu terjadi, pemilik rumah makan kepada TatarMedia.ID mengaku belum mendapat santunan maupun ganti rugi atas kerusakan warung akibat ledakan tabung Gas CNG.
Baca Juga: Ekshumasi dan Autopsi Digelar Pada Korban Meninggal Kasus Ledakan Tabung Gas CNG di Cibadak Sukabumi
"Belum ada bantuan sampai sekarang, sejak kejadian Senin (27/11) lalu, berarti sudah seminggu lebih," ungkap wanita yang akrab disapa Uni saat ditemui TatarMedia.ID di warungnya, Selasa (05/12/2023).
Tidak hanya kerugian bangunan rusak, Uni Mega mengaku ada kerugian lain yang dideritanya.
"Uni jadi bingung soalnya ada pengurangan omset juga, soalnya kan orang juga mau mampir ragu-ragu karena ada police line," tutur Uni.
"Terus kalau perbaiki dananya kurang, umi masih bingung sebab kerusakan didalam banyak juga," sambung Dia.
Disinggung tafsiran kerugian dampak ledakan Tabung Gas CNG ini, Uni Mega mengaku bila dihitung kurang lebih mencapai Rp 50 juta rupiah.
"Bisa dihitung saja kurang lebih sekitar 50 juta ada lah dari awal kejadian, soalnya kan kerusakan dan masakan kita yang terbuang kemarin termasuk setelah kejadian pun sempat 2 hari tutup," terangnya.
Bahkan kata Dia, insiden maut ledakan tabung Gas CNG membuat sebagian langganan was-was bahkan trauma.