Pada periode ini tercatat 19 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dengan lama gempa 66-154 detik.
Selanjutnya terjadi 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-9 mm dan lama gempa 53-125 detik. 1 kali Harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 89 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-12 mm, S-P 27 detik dan lama gempa 88-147 detik.
Baca Juga: Aktivitas Meningkat Gunung Raung Jawa Timur Naik Level II Waspada
Hasil pengamatan pada periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati dengan cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah utara.
Pada periode ini terpantau 20 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 12-22 mm, dengan lama gempa 100-110 detik. 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 8 mm dan lama gempa 57 detik. 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5 mm, dan lama gempa 25 detik. 2 kali Harmonik dengan amplitudo 6-7 mm, dan lama gempa 36-237 detik.
Selanjutnya pada periode pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 100 meter dari puncak sementara cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut.
Baca Juga: 2 Warga Meninggal Dunia Tertimbun Tebing Longsor di Kabupaten Agam Sumbar
Pada periode ini terjadi 18 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dengan lama gempa 66-147 detik. 5 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-10 mm dan lama gempa 61-156 detik. 2 kali Harmonik dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 135-187 detik.
Letusan teramati dengan tinggi 300 hingga 800 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu. Terjadi Guguran namun secara visual, jarak dan arah guguran tidak teramati.
Dengan hasil pemantauan Gunung Semeru saat ini PVMBG merekomendasikan untuk tidak ada aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.
Baca Juga: Penyebab Cuaca Panas Seminggu Terakhir Hingga 4 Hari Kedepan
Rekomendasi lainnya masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Waspada potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(*)