TatarMedia.ID - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) rilis analisis geologi kejadian Gempabumi merusak di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
3 kejadian Gempabumi hari ini dengan titik episenter yang cukup berdekatan di wilayah Kabupaten Sumedang mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan.
Informasi awal dari BPBD Provinsi Jawa Barat, dampak gempa yang terjadi mengakibatkan kerusakan fasilitas rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler dan Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.
Baca Juga: Sumedang Kembali Diguncang Gempabumi 3 Kali Hari Ini
Pusat Vulkanologi dan Kejadian Gempabumi menyebut Gempabumi pertama dilakukan pukul 14.35.34 WIB dengan magnitudo 4,1.
Disusul Gempabumi kedua pukul 15.38.10 WIB dengan magnitudo namun demikian stasiun USGS Amerika Serikat dan GFZ.Jerman tidak mencatat kejadian gempa ini.
Lokasi pusat Gempabumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang. Morfologi daerah sekitar pusat gempa merupakan dataran hingga bergelombang, lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.
Baca Juga: Kebakaran Akibat Petir Sambar Rumah di Palabuhanratu Sukabumi
Berdasarkan data Badan Geologi (BG) daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C)," terang kepala PVMBG.
Menurut Hendra Gunawan, di wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu sambung Hendra, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombajan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Baca Juga: Papua Diguncang Gempabumi Tektonik Berkekuatan Magnitudo 6,4
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari. Menurut data BG Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun," jelas Hendra.
Lebih lanjut kepala PVMBG menyatakan, hingga laporan ini dibuat berdasarkan informasi awal dari BPBD Provinsi Jawa Barat dan penduduk setempat kejadian gempabumi ini telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler; Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya; Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.