Erupsi pertama terjadi pukul 08:13 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak Gunung Semeru. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.
Erupsi kedua Gunung Semeru terjadi pukul 10:02 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.
Baca Juga: Analisa BMKG Kondisi Tektonik Sumber Gempabumi Sumedang Semakin Stabil
Atas kondisi ini, PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak gunung (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," ungkap Liswanto, Petugas Pos Pantau Gunung Semeru.
Baca Juga: Waspadai Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon Tropis 99S Dalam Beberapa Hari Kedepan
Masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 KM dari kawah Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Tetap waspada potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(*)