TatarMedia.ID - Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) kembali akan di validasi UNESCO.
Ketua Harian Badan Pengelolaan CPUGGp, Dodi Somantri, menyatakan saat ini seluruh unsur terlibat telah mempersiapkan revalidasi ke-2 CPUGGp yang akan dilaksanakan tahun 2025 mendatang.
"Kita sudah dihadapkan revalidasi ke-2. Jadi masa berlaku sertifikat dari Unesco Global Geopark (UGG) itu selama 3 tahun. Sekitar bulan Juni atau Agustus 2025 sudah akan ada lagi kedatangan tim asesor dari UNESCO," ungkap Dodi Somantri, Sabtu (20/01/2024).
Baca Juga: Konsep Geopark Ciletuh Sukabumi Masa Depan
Menurut Dodi, meski mengantongi green card perpanjangan masa berlaku sertifikat dari Unesco Global Geopark. Namun UGG memberikan 3 catatan terkait penataan maupun pembenahan baik sisi administratif maupun sisi geosite CPUGGp.
"Kami tengah mempersiapkan apa yang menjadi 3 catatan rekomendasi dari UGG yang sebetulnya tidak terlalu berat, diantaranya menyederhanakan peta geologi wilayah Geopark, kedua harus sudah mempersiapkan panel yang sudah tidak relevan atau harus sudah diupdate, dan ketiga adalah pembenahan akses jalan guna memudahkan pengunjung ke wilayah geopark, memang kita akui masih ada beberapa akses jalan yang masih kurang," jelas Dodi.
Dodi berharap 8 kecamatan yang berada dalam wilayah Geopark turut membantu kesuksesan revalidasi kedua CPUGGp khususnya di sektor pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Kawasan Ciemas Geopark Ciletuh Sukabumi Dikepung Banjir Ini Titik Lokasi Banjir
"Saya yakin Pemda dan semua masyarakat pastinya kurang setuju bila Kita punya Geopark, tetapi pemberdayaan masyarakatnya tetap seperti itu, Jadi diharapkan dengan tagline memuliakan bumi dan mensejahterakan masyarakat, makka kehidupan ekonomi masyarakat dapat meningkat," beber Dodi.
"Contohnya di Curug Cimarinjung sekarang sudah banyak home stay dan ini berdampak pada geliat aktivitas masyarakat. Konsep Geopark intinya bagaimana kehidupan masyarakat 8 kecamatan dapat terangkat." sambung Dodi.
Disinggung terkait anggaran alokasi yang dikelola BP-CPUGGp, Dodi memastikan pihaknya tidak menerima bantuan pendanaan dari UNESCO.
Baca Juga: Pilihan Jalan Menuju Curug Awang Air Terjun 'Niagara' di Geopark Ciletuh Palabuhanratu
"Malah yang ada setiap tahun kita iuran Rp 25 juta ke UGG di Paris. Intinya Kita tidak ada anggaran bantuan dari pusat, justru kegiatan BP-CPUGGp dilaksanakan oleh masing-masing dinas, jadi kami tidak melaksanakan (proyek pembangunan) seperti misal perbaikan jalan oleh dinas pekerjaan umum atau penataan obyek wisata oleh dinas pariwisata." pungkasnya.(*)