TatarMedia.ID - Menteri Sosial Tri Rismaharini kunjungi korban pergerakan tanah di Cibadak Sukabumi, Kamis (25/01/2024).
Tri Rismaharini tinjau langsung kondisi bangunan rumah warga yang hilang tertimbun longsor.
Tri Rismaharini juga meninjau Posko darurat pengungsian warga terdampak bencana pergerakan tanah ini.
Baca Juga: Detik-detik Longsor Timbun 10 Rumah di Sekarwangi Cibadak
Kepada awak media Mensos menyebut masih ada potensi pergerakan tanah yang mengancam puluhan rumah warga di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
"Jadi tadi (hasil peninjauan) bukan hanya 12 rumah yang tertimbun longsor, tapi saat ini ada sekitar 69 rumah yang terancam dan itu butuh penelitian apakah mereka masih layak tinggal disitu selain 12 rumah yang tertimbun," ungkap Tri Rismaharini, Kamis (25/01).
Persoalan yang dihadapi saat ini adalah menyiapkan posko sementara bagi para pengungsi, menurut Mensos diperlukan waktu yang cukup lama untuk meneliti kondisi wilayah tersebut layak atau tidak jika dihuni kembali.
Baca Juga: Update Terkini Bencana Pergerakan Tanah di Cibadak Meluas 67 Rumah Terancam
"Jadi jika dibutuhkan penelitian mereka layak (tinggal) disitu maka pasti membutuhkan waktu yang cukup panjang,"
"Makanya kita butuh prepare mereka tinggal ditempat sementara. Jadi kita harus persiapkan itu. Supaya sebelum mereka mendapat hunian tetap bisa istirahat dengan nyaman," beber Tri Rismaharini.
Saat ini Kementerian Sosial telah mendirikan tenda tenda pengungsian bagi masyarakat terdampak.
Baca Juga: Gercep! Ribka Tjiptaning Tinjau 12 Rumah Tertimbun Longsor di Sukabumi
Bila dinyatakan kurang, Mensos Risma menyatakan siap menambah tenda darurat bagi para pengungsi.
Diberitakan sebelumnya bencana longsornya tebing akibat pergerakan tanah yang terjadi pada pukul 06.30 WIB Rabu (24/01) kemarin hingga berdampak pada belasan rumah warga Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.