TatarMedia.ID - Gempabumi berkekuatan Magnitudo 5,6 dengan titik pusat di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur terjadi pukul 19.24.13 WIB, Kamis (25/01/2024).
Gempabumi tektonik dangkal ini terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini berada pada koordinat 8,26° Lintang Selatan dan 121,17° Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 Km arah Barat Laut Mbay, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 KM.
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Tinjau Longsor yang Timbun 12 Rumah di Sukabumi 69 Rumah Terancam
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan episenter dan hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores ( Flores Back Arc Thrust).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )" jelas Daryono.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Ruteng, Waingapu, Bajawa, Ende, Maumere, Labuan Bajo dengan skala intensitas III MMI.
Baca Juga: Disnakertrans Buka Kesempatan Kerja Bagi Pencaker Penempatan Negara Timur Tengah
Sementara di daerah Kupang gempa dirasakan pada skala intensitas II MMI
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi 3 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 3,9.
Baca Juga: Tabrakan Beruntun Maut di Jalan Lintas Sumatera Simalungun - Pematangsiantar
BMKG imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hindari bangunan retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.(*)