TatarMedia.ID - Bencana longsor hebat melanda kawasan padat penduduk di Kampung Cibatu Hilir RT 1/ RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pasca kejadian longsor pada Rabu (24/01) kemarin, saat ini warga pengungsi terus bertambah.
Pasalnya selain mengubur belasan rumah warga, saat ini ancaman bencana serupa meneror 69 rumah di kawasan kampung tersebut.
Ditemui di Kamp Pengungsi, Nurjanah ibu 34 tahun yang tengah berbadan dua itu telah bertahan 2 malam tidur di tenda darurat pengungsi.
Saat terjangan tanah dari tebing longsor, Nurjanah mengaku panik, kaget dan takut.
"Kaget dan takut. Saya lagi ada di dalam rumah sama keluarga saat terjadi bencana," ungkap Nurjanah kepada TatarMedia.ID, Jumat (26/01).
Meninggalkan seisi rumah, Ibu yang tengah berbadan dua itu kabur menggendong anak lainnya berusaha menyelamatkan diri.
"Saya cuma bawa badan sama anak, saat kejadian anak yang besar sudah pergi sekolah SMP, yang kecil umur 3 tahun kurang jadi saya gendong ajak lari, padahal saya juga lagi hamil," kenang Nurjanah saat longsor terjadi.
Berbeda dengan 12 rumah yang saat ini raib terkubur tanah longsor, saat ini rumah Nurjanah berada paling atas tepat di bagian ujung rumah yang telah terkubur.
"Jadi rumah saya baru sebagian belakang yang kena longsoran. Tapi kan posisinya rumah saya sekarang yang paling atas kalau terjadi longsor susulan." beber Nurjanah.
Disinggung terkait kondisinya saat ini di Kamp pengungsian, Nurjanah ibu dari 3 anak berikut satu bayi yang dikandungnya angkat suara.
"Kalau bicara nyaman gak nyaman ya mau gimana lagi, padahal saya lagi hamil, punya anak kecil juga, mungkin gak terbiasa sekarang anak saya sakit muntah-muntah dan diare," ungkap Nurjanah.
"Sudah ditangani sama dokter yang disiapkan di Posko Darurat." pungkasnya.(*)