TatarMedia.ID - Direktur Perempuan dan Disabilitas Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud bekerjasama dengan TPM Jawa Tengah mengelar penyuluhan pangan sehat mencegah stunting di desa Kebondalem, Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
Acara ini juga melibatkan Ikatan Pemuda Desa (IPDA) Indonesia didampingi wakil deputi Tim Pemenangan Muda (TPM) Khaleed H Pranowo.
Secara geografis wilayah Kebondalem ini berada di wilayah perbatasan Banjarnegara dan Kebumen.
Baca Juga: Slank Dukung Ganjar-Mahfud Nantikan Gelar Konser Salam Metal 03 Menang Total
Alasan TPM Ganjar-Mahfud mengadakan kegiatan di wilayah jauh dari kota adalah untuk memberikan manfaat serta memetakan wilayah di luar perkotaan.
Direktur TPM Wilayah Jateng, Arifin Kusuma Wardani, menjelaskan Indonesia pada tahun 2022 tercatat sebagai negara ke 4 penyumbang balita stunting terbesar setelah India, Nigeria, dan Pakistan.
Dampaknya terlihat pada kualitas kognitif data OECD. Remaja Indonesia menempati urutan ke 71 dari 77 negara untuk skor sains, matematika dan membaca.
Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Merumput dan Bebersih Sungai Cikapundung Rangkul Warga Bandung
Sejalan dengan pernyataan tersebut,
Direktur Perempuan dan Disabilitas Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud, Dr. Puspita menuturkan berdasarkan Data JME UNICEF, world bank 2020, prevalensi stunting Indonesia berada di posisi 115 dari 151 negara.
"Ada artikel yang menyatakan bahwa hanya 53 persen anak Indonesia yang mampu mencapai potensi maksimalnya di usia produktif. Artinya ini adalah PR kita bersama untuk menghadapi bonus demografi dan menuju Indonesia emas," ungkap Puspita.
“Kita memiliki target penurunan stunting hingga 14 persen di 2024 sehingga stunting menjadi perhatian besar bagi Ganjar Mahfud. TPM mengambil sikap untuk terjun langsung ke akar rumput dengan harapan edukasi stunting tersampaikan dengan efektif sampai ke tingkat keluarga," sambung Puspita.
Baca Juga: Mental Health Anak Muda Koalisi Untuk Ganjar-Mahfud
Disamping gizi seimbang, stimulasi berperan penting dalam perkembangan fisik dan otak pada anak.
Atas dasar ini Direktorat Perempuan dan Disabilitas membuat gerakan Gama Cerdas (Gerakan Anak masa depan Cerah Bebas Dari Stunting) dengan kegiatan berupa edukasi pangan sehat kepada masyarakat, diskusi dengan kader Posyandu, dan memberikan buku panduan stimulasi anak.