TatarMedia.ID - Satu keluarga dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa dan terbawa material longsor tebing yang runtuh di Jalan Nasional Tarutung-Sibolga.pada Sabtu (03/02/2024) kemarin.
Peristiwa longsor yang memakan korban jiwa ini terjadi pukul 17.00 WIB di Desa Sibalanga Julu, Kecamatan Adian Hoting, Tapanuli, Provinsi Sumatra Utara (Sumut).
Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara, Septian Yudiansyah menjelaskan, mobil yang ditumpangi korban saat itu sedang antri karena macet akibat tanah longsor beberapa meter di depannya.
Baca Juga: Gunung Ibu dan Gunung Marapi Hari Ini Erupsi
"Satu keluarga ini ( yang berada dalam mobil) terdiri dari suami, istri dan seorang balita," ungkap Septian Yudiansyah kepada TatarMedia.ID, Senin (05/02).
Selain tiga orang meninggal dunia, longsor juga mengakibatkan enam orang luka berat hingga dirujuk ke Rumah Sakit Sibolga.
Korban lainnya 7 orang mengalami luka ringan dan telah dirawat di Puskesmas Parsikaman.
Baca Juga: Banjir Rendam 4 Desa di Kabupaten Tegal 1400 Warga Mengungsi
"Beberapa kendaraan turut terdampak longsor antara lain lima unit minibus, satu unit truk fuso ekspedisi, dan satu unit sepeda motor. Satu unit rumah rusak berat tertimbun material longsor," jelas Septian.
Pasca longsor Jalan Nasional Tarutung-Sibolga tidak bisa dilintasi kendaraan.
"Tim gabungan turun ke lapangan dan melakukan evakuasi terhadap korban tanah longsor ini. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menurunkan satu unit excavator untuk pembersihan material longsor sejak semalam," terangnya.
Baca Juga: Perempuan Berlumuran Darah Korban Begal di Palabuhanratu Sukabumi Adalah Hoax Ini Penjelasan Polisi
Akses Jalan Nasional Tarutung-Sibolga yang merupakan jalan lintas perbatasan Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara terdampak longsor saat ini sudah dapat dilalui kembali dengan sistem buka tutup sejak Senin dini hari tadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Sumatra Utara untuk hari Minggu dan Senin (4-5 Februari 2024) berupa hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan badai petir di wilayah lereng barat, pantai barat Sumatra Utara yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.