TatarMedia.ID - Kondisi terkini pasca bencana longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01 /RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Selasa (20/02/2024).
Dalam peristiwa longsor dan pergerakan yang terjadi pada Rabu (24/01) lalu itu dilaporkan 13 unit rumah warga terkubur tanah, 6 rumah dinyatakan masuk zona merah, dan 60 bangunan rumah lainnya berpotensi terancam.
Ditemui di lokasi bencana, Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri, menyebut sejumlah warga masih bertahan di kamp pengungsian.
Baca Juga: KPU : Daftar Nama DPRD Kabupaten Sukabumi Pemenang Pemilu di Medsos Adalah Hoax
Kepada TatarMedia.ID, Abeng Baenuri memastikan warga pengungsi dalam kondisi baik.
"Mulai 24 Januari kejadian longsor hingga saat ini menginjak hari ke 25, Alhamdulillah bantuan masih terus mengalir, warga masih bertahan di pengungsian," ungkap Abeng Baenuri, Selasa (20/02).
Pasca longsor dan pergerakan tanah di Desa Sekarwangi ini, Pemerintah melakukan kajian mendalam terkait kondisi pemukiman terdampak melibatkan Tim Geologi.
Baca Juga: Analisa Sekunder PVMBG Terkait Longsor dan Pergerakan Tanah di Desa Sekarwangi Cibadak Sukabumi
"Hasil rapat kemarin dengan pak Sekda, Kadis, dan Instansi terkait lainnya, Jumat depan akan ada pertemuan dengan masyarakat untuk membahas hasil dari kajian Geologi," jelas Abeng.
Abeng menyebut sejumlah rumah terdampak longsor dan pergerakan tanah sudah tidak layak untuk dihuni kembali dan dipastikan akan dilakukan relokasi.
Lanjut Abeng, Pemkab Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan rumah baru warga terdampak.
Baca Juga: Pengakuan Ibu Hamil Saat Detik-detik Longsor Terjang 12 Rumah di Cibadak Sukabumi
"Untuk relokasi sudah ada pembicaraan dari pemerintah daerah melalui Dinas Perkim sudah ada anggarannya, cuma kami belum ada kepastian untuk tanahnya, karena dari pemerintah hanya menyiapkan anggaran untuk bangunan," jelasnya.