TatarMedia.ID - Bencana pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat semakin meluas.
Dari pengakuan warga setempat yang dikonfirmasi BPBD Kabupaten Bandung Barat, peristiwa bencana pertama terjadi pada 18 Februari 2024.
"Mulanya, fenomena itu ditandai dengan munculnya celah di tanah dengan dimensi yang kecil. Namun hal itu kemudian semakin berkembang menjadi besar dan berdampak masif mulai keesokan harinya atau tanggal 19 Februari 2024 hingga saat ini," terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (05/03/2024).
Baca Juga: Pergerakan Tanah Rusak Fasilitas Umum di Bandung Barat 12 Rumah Rusak 20 Rumah Terancam
Menurut Muhari, salah satu yang terdampak fenomena geologi itu adalah gedung SD Negeri 1 Babakan Talang.
"Sekolah yang awalnya menjadi tempat belajar mengajar sebanyak 90 siswa itu rusak berat. Lapangan upacara terbelah dan mengalami penurunan (anjlok) hingga beda tinggi. Jalan penghubung desa yang berada di depan samping sekolah turut amblas," sambung Muhari.
Masih kata Muhari, dampak dari fenomena itu, seluruh kegiatan belajar mengajar dihentikan dan dilanjutkan di lokasi lain.
Sedangkan gedung sekolah yang memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 perpustakaan dan kamar mandi siswa. Semuanya rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Bandung Barat, dilaporkan setidaknya 28 rumah warga rusak berat dan sedang dan harus direlokasi.
"Selain itu 44 rumah terdampak dan terancam dan akan direlokasi ke tempat yang lebih aman," sambung Dia.
Baca Juga: Detik detik Sekolah Ambruk di Bandung Akibat Pergerakan Tanah
Namun demikian dipastikan tidak ada korban jiwa atas fenomena tersebut, 192 warga diungsikan dampak bencana ini.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan dampak pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, terus meluas.