TatarMedia.ID - Banjir masih melanda sejumlah wilayah Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, hingga Selasa (12/3) sore kemarin.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, menyebut personel gabungan masih melakukan upaya penanganan darurat di wilayah kota.
"Lebih dari 70 personel dari beberapa institusi terlibat memantau kondisi genangan banjir," ungkap Muhari, Rabu (13/03).
Baca Juga: Jenazah Pendaki Gunung Agung Teridentifikasi Bukan WNA Melainkan Warga Semarang
Tim Gabungan melibatkan unsur BPBD Kota Palangkaraya 22 personel, 15 orang relawan, 12 personel TNI 12, 12 personel Polri, dan 12 orang dari Kelurahan 4 dari kecamatan setempat.
"Mereka terbagi ke dalam beberapa tugas. Kegiatan harian dititikberatkan pada pemantauan tinggi muka air pada aliran Sungai Kahayan dan Rungan," sambung Muhari.
Penanganan bencana hidrometeorologi basah ini diantisipasi dengan diterbitkannya Keputusan Walikota terkait status siaga darurat bencana banjir mulai 1 Februari 2024, sementara aktivasi pos komando telah dilakukan sejak 10 Maret 2024.
Baca Juga: Perahu Nelayan Diterjang Gelombang Tinggi Laut di Perairan Sikka NTT 1 Korban Tenggelam
"Berdasarkan informasi Pusdalops BPBD Kota Palangkaraya, perlu kewaspadaan terhadap potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan, Sungai Sabangau dan Sungai Rungan," jelas Muhari.
Luapan banjir yang terjadi sejak Senin (11/3) pantauan dilaporkan Pusdalops BPBD Kota Palangkaraya hingga pukul 16.00 WIB Selasa kemarin, debit air di masing-masing kelurahan terjadi kenaikan kurang lebih 20 centimeter sampai dengan 1,7 meter.
"Wilayah kelurahan terdampak berada di Kecamatan Jekan Raya, Sebangau, Pahandut dan Bukit Batu. Sebanyak 3.879 KK atau 10.319 jiwa terdampak insiden yang disebabkan hujan intensitas tinggi tersebut," paparnya.
Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa 2 Rumah Warga Cidahu Sukabumi
Laporan BPBD, sejumlah warga mengungsi ke tempat aman. Petugas masih melakukan pendatan terhadap mereka yang mengungsi di gedung publik dan tenda pengungsian.
"Data sementara pada Selasa (12/3), pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 195 KK atau 502 jiwa yang melakukan pengungsian," kata Muhari.