TatarMedia.ID - Banjir melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dipicu hujan lebat dan pasang air laut sejak Jumat, (29/03/2024).
Banjir setinggi 20 hingga 50 cm ini merendam sejumlah wilayah meliputi desa Tanarigella, Sakti, Padang Kalua, Barowa, Pabbarasseng, Pammesakang, Karang-Karangan, Toddopuli di kecamatan Bua dan desa Parekaju di kecamatan Parekaju.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB Abdul Muhari, dalam keteranganya menyebut, hingga Sabtu (30/03) berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Luwu, banjir berdampak kepada 314 Kepala Keluarga.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Bone Sulawesi Selatan Puluhan Rumah Rusak
Setidaknya 314 rumah, 2 unit fasilitas pendidikan, 1 unit fasilitas kesehatan terendam serta area pesawahan dan kebun di sekitar bantaran Sungai Bua mengalami kerusakan.
"Di desa Parekaju tanggul penahan tebing hanyut sepanjang 21 meter sehingga membuat kerusakan pada badan jalan," ungkap Muhari, Sabtu (30/03).
Lanjut Muhari, penanganan banjir tim gabungan melakukan pertolongan dan pembersihan sisa material lumpur bawaan banjir.
Baca Juga: Geger Bocah Wanita Tewas Dengan Kepala Terpisah di Boltim Sulawesi Utara
Pemerintah setempat memastikan tidak ada korban luka maupun korban jiwa atas bencana ini.
"Kondisi terkini banjir berangsur surut," ungkap Muhari.
Selain bencana di Kabupaten Luwu, banjir dan longsor juga melanda wilayah Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Longsor di Luwu Sulawesi Selatan Timbun 15 Motor dan 2 Mobil 4 Korban Meninggal Dunia
"Di kota Palopo banjir setinggi 60 cm hingga 1,5 meter merendam wilayah kelurahan Pentojangan, Salubattang di Kecamatan Telluwanua, dan kelurahan Mawa di Kecamatan Sendana," ungkap Muhari.
Banjir yang terjadi pada Jumat (29/03) akibat intensitas hujan tinggi itu berdampak pada 88 rumah warga terendam.