Pengungsian yang telah didata di Pulau Tagulandang terdapat 272 KK atau 838 jiwa pengungsi.
Mereka yang berasal dari Desa Laingpatehi berjumlah 166 KK (506 jiwa) dan Desa Pumpente 106 KK (332 jiwa).
"Sementara itu, evakuasi warga juga dilakukan pada masyarakat yang berada di Pulau Tagulandang, khususnya di sisi barat yang berhadapan dengan Pulau Ruang. Pendataan masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah, dengan data sementara berjumlah 6.045 jiwa. Mereka berasal dari Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara," sambung Dia.
Baca Juga: Gunung Semeru Gunung Marapi dan Gunung Ili Lewotolok Hari Ini Erupsi
Sementara itu Gunung Ruang hari ini teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak gunung.
Otoritas kegunungapian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah menetapkan status aktivitas vulkanik Gunung Ruang pada level tertinggi atau IV (Awas) pada 17 April 2024, pukul 21.00 Wita.
Masyarakat sekitar Gunung Ruang maupun pengunjung dihimbau agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif gunung.
Baca Juga: Fakta Fakta Aktivitas Erupsi Gunung Ruang di Sitaro Sulawesi Utara
Bagi masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.
Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan potensi tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung ke dalam laut.
Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru 32 Keluarga Mengungsi
Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.(*)