TatarMedia.ID - Gebyar peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah tingkat Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, berlangsung meriah, Minggu (07/07/2024).
Rangkaian peringatan tahun baru islam 1446 Hijriah kali ini dimeriahkan dengan perlombaan Musabaqoh Hifzil Qur'an (MHQ), Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Pemilihan Da'i Cilik (Pildacil) , pawai obor dan tabligh akbar bersama Ketua DPC Iqomah Kota Sukabumi dengan pusat kegiatan Lapangan Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh
Camat Gunungguruh, Kusyana menyatakan apresiasi kepada pelaksanaan Gebyar Muharram yang diinisiasi PK KNPI Gunungguruh.
Baca Juga: Tanggapan ESDM Jabar Terkait Masalah Perizinan Tambang di Gunungguruh Sukabumi
"Dengan Gebyar Muharram ini tentunya nilai positif bagi organisasi kepemudaan. Semoga tahun depan bisa lebih berkolaborasi dengan alim ulama dan pemerintah kecamatan.
"Harapan kami dengan perlombaan keagamaan ini semoga bisa mencetak bibit unggul, talentagenerasi islami yang berakhlaqul karimah yang dapat membawa nama baik keluarga umumnya kabupaten Sukabumi," ungkap Kusyana, Minggu (07/07).
Di tempat yang sama, Ketua KNPI Kecamatan Gunungguruh, Ujang Abdurrahman, mengatakan rangkaian kegiatan diisi dengan pawai obor dan tabligul islamiah serta perlombaan MTQ, MHQ, dan Pildacil dengan jumlah peserta 60 anak-anak.
"Tahun baru islam bisa menjadi revolusi akhlak bagi kaum generasi muda, kegiatan keagamaan ini sebagai sarana dalam menjalankan pengabdian untuk terciptanya masyarakat yang mubarokah," Ujar Ujang.
Ditambahkan salah seorang juri MTQ, MHQ dan Pildacil, Ustad Nanang. Dirinya mengaku bangga atas antusias anak-anak yang turut mengikuti rangkaian kegiatan.
"Semoga semakin berkah beribadah dan semakin semangat belajar ilmu agama Islam. Acara syiar islam yang dilaksanakan KNPI ini cukup memuaskan. Alhamdulillah kami sangat bangga masih banyak anak-anak yang membumikan Al'quran," ungkap Ustad Nanang.
Baca Juga: Banjir Rendam 4269 Rumah di Cirebon Jawa Barat
Nanang menilai tidak mudah untuk mendidik anak menjadi generasi Qur'ani di tengah kemajuan zaman saat ini.
"Terkadang orang tua kalah, apalagi sekarang menjadi tantangan terberat adalah gadget. Namun disisi lain syukur alhamdulillah masih banyak anak-anak yang mencintai Al'quran," tandasnya.(*)