TatarMedia.ID - Hingga saat ini Gempabumi dangkal merusak dengan titik pusat Kabupaten Batang diikuti 4 kali gempa susulan (aftershock), Sabtu (13/07/2024).
Gempa susulan terakhir berkekuatan M3,0 terjadi pukul 07.38.32 WIB pagi tadi dengan episenter di darat berjarak 6 km arah barat daya Kabupaten Batang di kedalaman 5 kilometer.
Gempa yang terjadi pagi ini dirasakan oleh warga di daerah Batang pada skala intensitas III MMI.
Baca Juga: Kabupaten Batang Kembali Diguncang Gempabumi
"Banyak warga sempat lari berhamburan ke luar rumah karena guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba," terang Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Sabtu (13/07).
Lanjut Daryono, gempabumi susulan terjadi pada Minggu (07/07) berkekuatan M2,2 (pukul 15.35.56 WIB) disusul gempa berkekuatan M2,5 (pukul 18.07.40 WIB) dan di hari yang sama berkekuatan M1,9 (pukul 18.28.54 WIB).
Sumber pembangkit Gempa Batang ini berkekuatan magnitudo 4,4. Dilaporkan ratusan rumah rusak. Pengamat kebencanaan menduga bahwa gempa Batang-Pekalongan dipicu oleh aktivitas Sesar Kendeng-Baribis khususnya Segmen Pekalongan.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan M7,0 Guncang Sulawesi
"Kenyataannya bahwa Segmen Sesar Pekalongan memiliki mekanisme sumber sesar naik (thrusting), padahal Gempa Batang yang terjadi terdeformasi oleh sesar aktif dengan mekanimse mendatar/geser (strike-slip)," tegas Daryono.
Terkait dengan hal ini, maka peta tektonik Pulau Jawa (lama) menurut Situmorang et al. (1976) telah mengidentifikasi keberadaan sistem sesar dengan mekanisme mendatar mengiri (sinistral) di wilayah Batang-Pekalongan.
"Jika kita amati di peta maka lokasi episenter gempa kemarin tampak tepat terletak di jalur sesar geser mengiri di Batang. Jadi Gempa Batang diyakini bukan dipicu Sesar Kendeng-Baribis Segmen Pekalongan." Tandasnya.(*)