Untuk erupsi yang ketujuh belas terjadi pukul 15:14 WIT,namun tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi 274 detik.
Dan kembali terjadi erupsi Gunung Ibu untuk yang ke delapan belas kalinya pada pukul 16:32 WIT dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 92 detik.
Erupsi yang ke sembilanbelas kalinya terjadi pukul 17:08 WIT dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur.
Baca Juga: Ancaman Lahar Dingin Gunung Marapi Masih Mengancam
Erupsi ke dua puluh terjadi pada pukul 18:31 WIT dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak . Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 190 detik.
Terakhir erupsi terjadi pukul 19:08 WIT dengan tinggi kolom letusan mencapai 1200 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 230 detik.
Saat ini Gunung Ibu berada pada Status Level III (Siaga) PVMBG keluarkan rekomendasi kepada Masyarakat dan pengunjung untuk tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara kawah aktif Gunung Ibu.
Baca Juga: Gunung Ibu di Halmahera Erupsi Muntahkan Lava Pijar Kolom Abu Vulkanik Mencapai 5 KM
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).(*)