TatarMedia.ID - Plt Direktur RSUD R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi, Yanyan Rusyandi, pastikan kualitas pelayanan di Rumah Sakit yang biasa disebut RS Bunut tetap optimal.
Hal tersebut diungkap Yanyan Rusyandi didampingi dr Asep Saepulah, selaku Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD R Syamsudin SH disela giat monitoring pelayanan di RS Bunut Kota Sukabumi, Senin (22/07/2024).
Monitoring dan evaluasi terus dilakukan rumah sakit milik Pemkot Sukabumi ini pasca didera isu temuan BPK tahun anggaran 2023 beberapa waktu lalu.
Yanyan menegaskan dengan dinamika isu temuan BPK ini dikhawatirkan dapat berdampak pada turunnya motivasi pegawai dalam melaksanakan pelayanan kepada pasien.
"Hal ini perlu dipastikan karena sebagai rumah sakit yang telah terakreditasi oleh Lembaga Independen Penyelenggaran Akreditasi (LIPA) bahwa salah satunya Hak dan Kewajiban pasien perlu dijaga dan tetap dilaksanakan oleh rumah sakit," ungkap Yanyan.
"Unsur-unsur seperti patient safety (keamanan pasien) itu tetap harus dijalankan dalam kondisi apapun keberadaan rumah sakit," tegas Yanyan Rusyandi kepada TatarMedia.ID, Senin (22/07).
Baca Juga: Isu Temuan BPK Atas RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Ternyata Ini Faktanya
Lebih jauh Yanyan menyatakan, bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan layanan serta menciptakan rumah sakit yang menerapkan kaidah resilience management (ketahananan operasional) rumah sakit agar dapat dipastikan seluruh mitigasi resiko dapat dikontrol secara baik dan benar.
Dalam monitoring di instalasi rawat jalan hari ini, Yanyan memastikan jika proses pelayanan berjalan normal, para pegawai tetap semangat dalam memberikan pelayanan sebagai mana tupoksinya.
"Dalam kunjungan pasien rawat jalan hari ini, kami pastikan seluruh sistem berjalan secara normal dan ketersediaan perbekalan Kesehatan seperti obat dan bahan medis habis pakai cukup dengan standar inventori yang cukup memadai," tutur Yanyan Rusyandi.
Dalam kesempatan ini, Plt Direktur RSUD R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi, sempat berdialog dengan salah seorang perawat di Poliklinik rawat jalan terkait dengan temuan BPK, menurut Yanyan, mereka sudah mendapatkan sosialisasi dan mengikuti kebijakan manajemen bahwa tindak lanjut temuan itu tetap harus dilaksanakan.
"Dan kami sebagai professional pemberi asuhan (PPA) memiliki kewajiban memberikan pelayanan sebagaimana mestinya," pesan Yanyan kepada para pegawai.
Selain pelayanan di Poliklinik rawat jalan, monitoring pelayanan juga dilaksanakan melalui kunjungan ke sejumlah instalasi diantaranya rawat inap HMM, instalasi bedah central dan gawat darurat.