nasional

Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi untuk Generasi Muda Salah Satunya Agar Terhindar Pinjol

Aldi K
Senin, 18 November 2024 | 18:42 WIB
Edukasi keuangan BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda

TatarMedia.ID – Gaya hidup modern kerap memunculkan tantangan baru dalam pengelolaan keuangan, terutama di kalangan generasi muda.

Maraknya pinjaman online (pinjol) juga menjadi perhatian BRI, karena banyak generasi muda terjebak dalam jeratan ini. Berdasarkan data OJK, pelajar dan karyawan menyumbang 12% pengguna pinjol, dengan dominasi dari kalangan muda. Kemudahan akses teknologi, syarat ringan, dan persetujuan cepat menjadi daya tarik utama pinjol, tetapi juga berisiko bagi mereka yang memiliki keuangan tidak stabil.

Dalam upaya membantu mereka mengatasi tantangan ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menghadirkan strategi keuangan yang bertujuan memberikan solusi cerdas bagi para nasabah muda.

Baca Juga: BRI Peduli Berdayakan Eks Pekerja Migran dengan Bekali Keterampilan dan Pengetahuan

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, mengungkapkan bahwa tren Latte Factor adalah salah satu pengeluaran kecil yang sering kali disepelekan, seperti membeli kopi, berlangganan streaming, atau makanan kekinian.

Namun, jika dikalkulasikan, pengeluaran tersebut bisa menjadi beban finansial yang signifikan.

"Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pengeluaran kecil yang terlihat sepele seperti kopi, langganan streaming, atau makanan kekinian.  Meski terlihat sepele, jika dijumlahkan nilainya bisa bikin dompet jebol," ungkapnya.

Selain itu, rendahnya literasi keuangan di kalangan anak muda turut menjadi penyebab pemborosan, sehingga banyak dari mereka yang belum memiliki tabungan, dana darurat, maupun investasi. Handayani mendorong pentingnya perencanaan keuangan, dimulai dari membedakan kebutuhan dan keinginan.

Baca Juga: BRI Blokir Lebih dari 3 Ribu Rekening Guna Perangi Judi Online

"Kebutuhan adalah hal-hal mendasar yang penting untuk kelangsungan hidup. Jika tidak ada, tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Contohnya rumah, pakaian, makanan dan minuman, biaya kesehatan dan lain-lain. Sementara itu, keinginan adalah hal-hal yang masih bisa diganti dengan barang lainnya. Jika tidak ada, tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Misalnya saja barang branded, gadget keluaran terbaru, dan sebagainya," ujarnya.

Fenomena lain dalam tren keuangan di era modern ini adalah maraknya pinjaman online atau pinjol.

"Saat ini cukup banyak generasi muda yang terjerat pinjol. Berdasarkan data OJK karyawan dan pelajar merupakan profesi yang banyak terjerat pinjol (12%), di mana didominasi oleh generasi muda," jelas Handayani.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.

“Pinjaman online biasanya menawarkan skema pengajuan yang praktis, syarat mudah, dan approval instan sehingga lebih banyak diminati. Selain itu, kondisi finansial yang tidak stabil membuat mereka tidak siap dengan adanya kebutuhan mendesak. Belum lagi gaya hidup konsumtif yang membuat pengaturan keuangan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Akses informasi terkait pinjaman formal dan edukasi keuangan yang kurang membuat mereka dengan mudah tergiur untuk mengajukan pinjol,” jelas Handayani.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB