TatarMedia.ID - Satu orang dinyatakan meninggal dunia dan satu korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan imbas banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.
Banjir bandang terjang tiga kecamatan pada Sabtu (23/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB kemarin.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya menyebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan satu korban dalam pencarian tim SAR gabungan.
Baca Juga: Update Korban Tabrakan Beruntun di Sukaraja Sukabumi IRT Asal Cianjur Meninggal Dunia
"Korban meninggal dunia terseret arus ditemukan tim SAR setelah hanyut sejauh 10 kilometer dari lokasi banjir bandang," jelas Muhari, Senin (25/11).
Lokasi terdampak banjir bandang diantaranya Nagari Kubang di Kecamatan Guguak, Nagari Pauh Sangik di Kecamatan Akabiluru, serta Nagari Manggilang dan Pangkalan di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
"Sebanyak 8 unit rumah warga rusak diterjang banjir yang membawa bongkahan material kayu. Satu unit ambulans desa hanyut terbawa arus. Warga yang rumahnya terdampak banjir saat ini mengungsi ke rumah kerabat," jelas Muhari.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Cidolog Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota beserta tim gabungan tengah melakukan evakuasi warga terdampak sekaligus distribusikan bantuan logistik dan pencarian korban hilang.
"Petugas juga masih bersiaga di lokasi kejadian. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi hingga hari ini," sambung Muhari.
Tim gabungan dari sejumlah unsur pemerintah daerah melaksanakan pembersihan material kayu yang hanyut terbawa arus dan menumpuk di sepanjang Sungai Batang Lampasi.
Baca Juga: Longsor Timbun Rumah di Purworejo 3 Jenazah Dievakuasi 1 Masih Dalam Pencarian
Badan Nasional Penanggulangan Bencana imbau masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota untuk waspada terhadap potensi banjir susulan. Masyarakat diimbau untuk sementara menjauh dan tidak melakukan aktivitas di sungai guna menghindari potensi banjir susulan.
BNPB juga imbau masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan untuk waspada terhadap potensi tanah longsor. Jika turun hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam, warga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.(*)