TatarMedia.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Halmahera Barat meningkat sehingga statusnya naik dari level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) mulai 15 Januari 2025.
Kepala Badan Geologi, Muhamad Wafid, menjelaskan bahwa pada periode Januari 2025 terjadi peningkatan aktivitas pada Gunung Api itu.
"Periode 1 hingga 15 Januari 2025 terjadi beberapa kali kejadian erupsi Gunung Ibu dengan kolom erupsi yang cenderung lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan biasanya," ungkap Wafid dalam keterangan resminya, Rabu (15/01).
Baca Juga: Gunung Ibu Belasan Kali Erupsi Hari Ini Tinggi Kolom Letusan Mencapai 3 KM
Dijelaskan Wafid, pada 1 Januari 2025 pukul 19:58 WIT, erupsi terjadi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 52 detik.
Kemudian pada 10 Januari 2025, terjadi dua kali kejadian erupsi dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter di atas puncak pada pukul 12.35 WIT dan pukul 18.20 WIT.
Selanjutnya Pada 11 Januari 2025, terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi sekitar 4.000 meter di atas puncak pada pukul 19.35 WIT yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 3 menit 5 detik.
Baca Juga: Gunung Dieng Mengalami Erupsi Freatik, Ini Larangan Bagi Warga Maupun Wisatawan
Pada 14 Januari 2025, terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter di atas puncak pukul 14.07 WIT yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 54 detik.
Dan pada 15 Januari 2025 terjadi erupsi dengan kolom erupsi sekitar 4.000 meter di atas puncak pada pukul 07.11 WIT dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 2 menit 11 detik.
Bahkan pada erupsi tanggal 15 Januari terdengar suara dentuman dan gemuruh hingga ke Pos PGA Ibu serta teramati awan panas dengan jarak luncur sekitar 500 meter ke arah utara bukaan kawah.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ibu, Terjadi Lontaran Lava Pijar Hingga 2 KM
Lebih jauh Wafid beberkan hasil pengamatan instrumental Gunung Ibu periode 1 hingga 14 Januari 2025, tercatat kegempaan sebanyak 748 kali Gempa Letusan, 70 kali Gempa Guguran, 1.643 Gempa Hembusan, 173 kali Gempa Harmonik, 11 kali Gempa Tornillo, 6.976 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 346 kali Gempa Vulkanik Dalam, 60 kali Gempa Tektonik Lokal, 1 kali Gempa Terasa dan 223 Gempa Tektonik Jauh.
"Data tiltmeter hingga 6 Januari 2024 memperlihatkan terjadinya inflasi (penggembungan) pada tubuh gunung api yang diperkirakan akibat adanya tekanan fluida dari kedalaman. Dari hasil EDM Gunung Ibu hingga 13 Januari 2025, reflektor Tolisaur Bawah dan Tolisaur Atas cenderung inflasi." ungkap Wafid, Rabu (15/01/2025).