TatarMedia.ID - Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi sejumlah daerah di tanah air.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) peristiwa bencana di sejumlah daerah dipicu intensitas hujan yang turun dengan durasi lama.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan pada BNPB, Abdul Muhari, menyebut bencana hidrometeorologi basah melanda wilayah Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah, masih berlanjut.
Baca Juga: Gempa Susulan Kembali Guncang Sulawesi Tenggara
"Banjir kembali melanda wilayah Kabupaten Grobogan pada menyebabkan jalur rel kereta api Gubug – Karangjati Kembali amblas," ungkap Muhari, Sabtu (25/01).
Curah hujan tinggi di Grobogan memicu meluapnya Sungai Tuntang menjadi pemicu bencana susulan amblasnya rel kereta api.
"Perjalanan kereta api jalur Jakarta - Surabaya wilayah utara kembali terkendala," ungkap Muhari.
Baca Juga: Sekolah Swasta di Jakarta Siap Digratiskan, Program Uji Coba Mulai 2025
Daop IV Semarang kembali menutup jalur rel amblas dan menerapkan rekayasa pola operasi dengan mengalihkan rute perjalanan KA memutar melalui jalur Brumbung - Gundih - Gambringan dan jalur Brumbung - Solo - Surabaya.
Banjir juga melanda wilayah lain di Indonesia diantaranya Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Dilaporkan setidaknya 1.417 jiwa warga Kecamatan Belo terdampak banjir dengan kerugian material 472 unit rumah warga dan dua fasilitas pendidikan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 cm.
Baca Juga: Bencana Banjir Susulan Grobogan: Jalur Rel Kereta Api Gubug - Karangjati Kembali Amblas
"Kondisi terkini per Sabtu (25/1) air berangsur surut dan tim gabungan bersama warga bersihkan lumpur untuk memulihkan kondisi lingkungan," terangnya.
Di tempat lain, bencana longsor di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jatim pada Rabu (22/1) menelan korban jiwa.