nasional

Bencana Banjir di Sejumlah Wilayah Jawa, NTT dan NTB Hingga Kebakaran Hutan di Riau

Selasa, 18 Februari 2025 | 23:02 WIB
Bencana Banjir di sejumlah wilayah Indonesia (Rudi)

Hal ini terjadi setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang terekam oleh alat instrumen Pos Pengamatan Kamis (13/1).

Dengan kenaikan status tersebut, hingga saat ini masyarakat dilarang memasuki area 6 kilometer dan 7 kilometer wilayah sektoral.

Gunung Lewotobi Laki-laki

Pemerintah Kabupaten Flores Timur bergerak cepat untuk upaya pendampingan masyarakat dengan fokus utama evakuasi dan penyelamatan.

Baca Juga: Disebut Monster Laut Hitam, Yuk Kenali Ikan Anglerfish Bungkuk yang Muncul ke Permukaan

"Kendati masih belum ada erupsi besar seperti yang terjadi pada November 2024 lalu, namun tanda-tanda erupsi seperti munculnya lava pijar dari puncak kawah sudah mulai terjadi," jelasnya.

Di sisi lain, potensi bencana turunan dari erupsi gunung api ini seperti banjir lahar hujan juga patut diwaspadai.

Di wilayah lain pulau Jawa, Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari, Kupang, merilis prakiraan cuaca yang menyebutkan sebagian besar wilayah NTT termasuk Kabupaten Flores Timur, berpotensi mengalami cuaca ekstrem sampai 22 Februari mendatang.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Ancaman Banjir dan Longsor Meningkat

Sementara itu di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, bencana banjir yang melanda mulai berangsur surut, kendati sebagian wilayah seperti Desa Dadibou, Kecamatan Woha masih tergenang dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 60 sentimeter dan Desa Hidrasa di Kecamatan Lampu pun masih terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 20 hingga 2 meter.

Di sisi lain, meski sebagian besar wilayah Indonesia mengalami dampak bencana hidrometeorologi basah, berbeda di wilayah Provinsi Riau. Lahan seluas kurang lebih 65 hektar terbakar dan cakupannya dilaporkan semakin meluas.

Kendati sebagian wilayah masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem, namun potensi kebakaran hutan dan lahan juga sudah mulai muncul.

Baca Juga: Kasus Korupsi Timah, Harvey Moeis Ajukan Kasasi atas Vonis 20 Tahun Penjara

Adanya anomali cuaca dan pergantian musim di sejumlah wilayah Tanah Air diharapkan menjadi atensi bersama.

"Upaya pencegahan, meliputi peningkatan kesiapsiagaan, mitigasi dan peringatan dini diharapkan dapat dimaksimalkan. Bentuk sinergi pemerintah, antar lembaga, dunia usaha, media massa dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan bersama dalam menghadapi potensi risiko bencana." pungkas Muhari.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

5 Perlengkapan Darurat yang Harus Ada di Setiap Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 06:00 WIB