BPI Danantara bertujuan untuk menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara pada proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur, dan produksi pangan.
Lembaga ini akan mengelola aset senilai lebih dari USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.615 triliun.
"Harapan saya, Danantara ini harus memberikan dampak positif kepada rakyat Indonesia dan dapat membuka lapangan kerja yang besar di masa depan," kata Firnando.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ini Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur yang Baik
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat luas mengenai peran Danantara dalam pengelolaan kekayaan negara, terutama terkait dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat.
"Masyarakat perlu memahami bahwa pengelolaan dana dari dividen BUMN oleh Danantara sangat krusial dan harus tepat sasaran," tambahnya.
Mengenai penunjukan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, sebagai Kepala Danantara, Firnando menilai keputusan tersebut sangat tepat.
Baca Juga: Tanah Longsor di Bungbulang Garut, Satu Rumah Tertimbun dan Satu Orang Meninggal
Ia beralasan, pengalaman dan kapabilitas Rosan selaras dengan tugas barunya di lembaga tersebut.
"Menurut saya, penunjukan ini sangat tepat. Selain karena kapasitas pribadi beliau yang mumpuni, posisinya sebagai Menteri Investasi juga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," tutup Firnando.