Terkait hal itu, Hamzah memastikan DPRD Kabupaten Sukabumi akan membantu penambahan anggaran.
Dalam kasus Samson, dampak minimnya pengawasan yang dilakukan instansi terkait mengakibatkan terjadinya hal yang tidak diinginkan. Padahal Samson diketahui belum lama pulang dari RS Marzoeki Mahdi Bogor menjalani perawatan selama satu bulan.
Baca Juga: DPRD Kebut Persiapan Pelantikan Bupati Asep Japar dan Pemberhentian Bupati Sebelumnya
"Setelah Samson keluar dari rumah sakit, baik dari Dinsos maupun Dinkes tidak ada upaya serius untuk memastikan pasien mendapatkan pendampingan dan rehabilitasi lanjutan. Seharusnya ada program yang memastikan pasien tetap diawasi agar tidak kembali mengancam dirinya sendiri maupun masyarakat," terang Hamzah.
Meski Samson dikenal sebagai sosok yang meresahkan warga dan kerap membuat onar, dari berteriak tanpa arah, hingga membawa senjata tajam, namun seharusnya respon cepat dilakukan pemerintah terhadap situasi tersebut, Dinsos maupun Dinkes harus turun tangan lebih awal hingga kematian Samson tidak perlu terjadi.
Baca Juga: Rumah Berikut Penghuni Tertimbun Longsor di Ruas Jalan Garut - Bungbulang
Menurut Hamzah, jika sejak awal dilakukan pendampingan serius baik dalam bentuk pengobatan berkelanjutan, rehabilitasi mungkin situasinya tidak akan berakhir dengan kematian tragis Samson.(*)