TatarMedia.ID - BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat 127 kejadian gempa di Jawa Barat dan sekitarnya selama April 2025.
Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangannya menjelaskan, berdasarkan kedalaman (hiposenter) gempabumi yang terjadi di kedalaman dangkal (D<60 km) sebanyak 111 kejadian, gempabumi menengah (60 km≤D≤300 km) sebanyak 16 Kejadian dan gempabumi dalam (>300 km) sebanyak 0 kejadian dengan rentang 3 km hingga 235 km.
Baca Juga: Fenomena Semburan Lumpur Panas di Kawasan Pemukiman Warga di Mandailing Natal Sedang Diteliti
"Sedangkan untuk magnitudo gempabumi terbesar yang tercatat adalah 5.3 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.3," jelas Teguh Rahayu, Kamis (01/05).
Lanjut wanita yang akrab disapa Ayu, berdasarkan letak hiposenter, terjadi 65 gempabumi yang berpusat di laut, sedangkan 62 kejadian gempabumi lainnya berpusat di darat.
Sepanjang periode April 2025 terdapat 8 kali gempabumi yang dirasakan. Salah satu kejadian gempabumi dirasakan tersebut terjadi pada tanggal 22 April 2025 pukul 17:14:00 WIB, yang berpusat 8.60 LS dan 106.57 BT di kedalaman 36 Km.
Baca Juga: Gunung Dukono 7 Kali Erupsi Status Level II Waspada
Gempa berkekuatan 5.3 ini dirasakan di daerah Tegalbuleud pada skala intensitas III-IV MMI, Nagrak dan Garut III MMI, Sukabumi, Cianjur, Cidolog dan Cidadap II-III MMI, Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Palabuhanratu dan Kota Bandung II MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).
BMKG imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan gempabumi.(*)