TatarMedia.ID - Sejumlah bangunan baik hunian maupun fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terdampak gempa yang terjadi Rabu (20/08) tadi malam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, hasil laporan kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Karawang, didapati bangunan rumah warga di Kampung Jungkur, Kecamatan Tegalwaru dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan di bagian dinding.
"Untuk kerusakan fasilitas umum yang terdata sementara meliputi Sekolah Dasar Negeri Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru dan gedung aula serbaguna Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Karawang," ungkap Muhari, Kamis (21/08).
Baca Juga: Gempa Terkini Bekasi M4,9 Guncangan Dirasakan di Sejumlah Kota di Jabar
Berdasarkan laporan visual hasil kaji cepat menunjukkan langit-langit atau plafon jebol mengenai beberapa meja di salah satu ruang kelas SDN Kutamaneuh.
"Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah," sambung Dia.
Hal serupa juga terlihat di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan, yang mana plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum.
Baca Juga: Gempa Terkini Bandung, Terjadi Peningkatan Seismik Sesar Lembang
"Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," kata Muhari.
Jika dirinci berdasarkan kaji cepat sementara, wilayah terdampak gempa juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang.
"Sebanyak 8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari 8 KK," jelasnya.
Baca Juga: Gempa Poso Korban Tertimpa Material Bangunan Gereja Meninggal Dunia
Hingga siaran pers ini diturunkan, tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan.
Perkembangan data lebih detil terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan.(*)